-->
Telusuri
24 C
id
Katolik Terkini
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
  • Sosok
  • Humaniora
    • Humaniora
  • Refleksi
  • Lifestyle
  • Travelling
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
Katolik Terkini
Telusuri
Beranda Berita Lifestyle Pelayanan Sosial Sosok Mary Glowrey: Suster Katolik Pertama yang Menjadi Dokter dan Misionaris di India
Berita Lifestyle Pelayanan Sosial Sosok

Mary Glowrey: Suster Katolik Pertama yang Menjadi Dokter dan Misionaris di India

Terinspirasi oleh panggilan iman dan keberanian, Sister Mary Glowrey, seorang pionir misionaris medis asal Australia, mendirikan jejak abadi di India
Katolik terkini
Katolik terkini
11 Sep, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Mary Glowrey Suster Katolik Pertama yang Menjadi Dokter dan Misionaris di India

Katolik Terkini - Delapan puluh tahun yang lalu, dunia menyaksikan lahirnya seorang pionir dalam bidang kesehatan dan misionaris medis. Dilansir dari Vatican News, Dokter Suster Mary Glowrey, JMJ, seorang misionaris medis asal Australia, mendirikan sebuah jaringan layanan kesehatan non-pemerintah yang sangat berpengaruh di India.

Hari ini, jaringan tersebut dikenal sebagai Asosiasi Kesehatan Katolik India (CHAI) yang terdiri dari lebih dari 3.500 institusi anggota layanan kesehatan dan sosial di seluruh India.

Ribuan Suster, termasuk lebih dari 1.000 Suster dokter, bergabung dalam tim sukarelawan penuh waktu CHAI, bekerja bersama profesional kesehatan untuk memberikan pelayanan medis yang berkualitas kepada yang membutuhkannya.

Mary Glowrey: Suster Katolik dan Dokter Pertama

Suster Mary of the Sacred Heart JMJ, yang lebih dikenal sebagai Mary Glowrey, adalah seorang pionir dalam sejarah medis dan agama. Dia adalah Suster Katolik pertama yang juga praktik sebagai dokter.

Pada tahun 1920, 16 tahun sebelum Hukum Kanon mengizinkan wanita religius lainnya untuk melakukan hal yang sama, Paus Benedict XV memberikan izin kepada Mary untuk menjalani praktik kedokteran.

Selama 37 tahun pengabdiannya, Suster Mary mengawasi perawatan ratusan ribu pasien dan memainkan peran penting dalam pembangunan rumah sakit. Selain itu, dia juga mendirikan pelatihan kesehatan dan membantu mempersiapkan dasar bagi perguruan tinggi kedokteran Katolik di India.

Awal Kehidupan dan Panggilan Mary Glowrey

Mary Glowrey lahir pada tahun 1887 di sebuah kota kecil di negara bagian Victoria, Australia. Keluarganya adalah keluarga Katolik yang taat, dan Mary memiliki hubungan yang sangat dekat dengan orangtuanya dan lima saudara kandungnya.

Mary menunjukkan kecerdasan, cinta kepada Allah, dan sensitivitas sejak usia muda. Pada usia 13 tahun, dia meninggalkan rumahnya untuk mengejar pendidikan tinggi di Melbourne dengan beasiswa. Itu adalah awal dari perjalanan panjangnya menuju panggilan sebagai seorang dokter.

Meskipun pada waktu itu banyak yang meragukan kemampuan wanita dalam profesi medis, Mary lulus dengan gelar kedokteran dan bedah pada tahun 1910. Selama dekade berikutnya, dia menjadi seorang dokter sukses dan spesialis mata di Melbourne.

Inspirasi dari Dokter Wanita Lainnya

Pada tahun 1915, Mary membaca biografi Dr. Agnes McLaren (1837-1913), seorang dokter pionir asal Skotlandia dan penganut Katolik.

Dr. McLaren berusaha mengatasi penderitaan wanita di India pada awal abad ke-20, ketika adat lokal melarang mereka berkonsultasi dengan dokter pria. Terinspirasi oleh kisah ini, Mary merasa terpanggil untuk melayani sebagai misionaris medis di India.

Panggilan ke India dan Perjalanan Misi

Setelah berbulan-bulan merenungkan panggilannya, Mary memutuskan untuk pergi ke India. Namun, perjalanannya tertunda oleh Perang Dunia I dan persyaratan izin untuk melayani sebagai dokter dan Suster. Selama periode ini, Mary juga menjadi presiden pendiri Perhimpunan Sosial Wanita Katolik di Melbourne.

Pada tahun 1920, Mary akhirnya pergi ke Guntur, India, di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Andhra Pradesh. Di sana, dia bergabung dengan Society of Jesus Mary Joseph (JMJ), sebuah kongregasi Belanda yang didirikan di Guntur pada tahun 1904. Suster JMJ telah berdoa selama bertahun-tahun untuk mendapatkan seorang dokter.

Pelayanan dan Dedikasi di India

Di India, Suster Mary Glowrey dengan cepat mengakar dan merasa seperti di rumah. Dia mulai mengawasi perawatan medis bagi semua orang yang membutuhkan, terutama wanita dan anak-anak.

Sebagai seorang ahli bahasa yang berbakat, Mary mempelajari bahasa lokal, Telugu, serta bahasa Suster, Belanda. Dia membangun kepercayaan dengan masyarakat lokal dan menggunakan obat-obatan tradisional ketika obat modern tidak tersedia.

Selama sepuluh tahun pertamanya di India, Suster Mary memiliki visi untuk penyediaan layanan kesehatan dan pendidikan yang luas berdasarkan prinsip-prinsip Katolik. Dia melihat perawatan tubuh sama pentingnya dengan perawatan jiwa.

Asosiasi Rumah Sakit Katolik Terlahir

Pada tanggal 29 Juli 1943, Suster Mary mendirikan Asosiasi Rumah Sakit Katolik (sekarang dikenal sebagai CHAI) di Biara St. Joseph di Guntur, bersama-sama dengan Suster-suster dari kongregasinya sendiri dan kongregasi lainnya.

Asosiasi Kesehatan Katolik India (CHAI)
CHAI bertanggung jawab atas perawatan lebih dari 21 juta orang setiap tahun, terutama mereka yang termasuk dalam kelompok yang paling rentan di masyarakat. Fokus utama CHAI adalah memberikan "kesehatan untuk semua" melalui pelayanan kesehatan yang penuh kasih, terjangkau, dan berkualitas.

Warisan Suster Mary Glowrey

Meskipun Suster Mary Glowrey meninggal pada tahun 1957, warisannya terus hidup melalui karya CHAI, Suster-suster JMJ di India, dan Saint John’s Medical College. Pada tahun 2010, kasus kanonisasi Suster Mary dibuka, dan dia dinyatakan sebagai Hamba Tuhan. Hidupnya yang luar biasa tetap menginspirasi warga Australia dan orang lain yang mengunjungi Museum Mary Glowrey di Keuskupan Agung Melbourne.

Suster Mary Glowrey adalah contoh nyata perempuan yang menjalani panggilan hidupnya dengan penuh dedikasi, memberikan cahaya dalam dunia medis dan misionaris, dan mewariskan warisan yang tak akan terlupakan. Dia adalah bukti nyata bahwa semangat, ketekunan, dan iman dapat membawa perubahan besar dalam dunia yang membutuhkan pelayanan dan kasih sayang. Suster Mary Glowrey adalah inspirasi bagi kita semua untuk mengikuti panggilan kita, bahkan jika kita berhadapan dengan tantangan besar.

Hingga saat ini, Asosiasi Kesehatan Katolik India (CHAI) terus berperan sebagai pionir dalam penyediaan pelayanan kesehatan di India. Mereka tidak hanya memberikan perawatan medis yang berkualitas kepada jutaan orang yang membutuhkan, tetapi juga mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang dalam pelayanannya. Warisan Suster Mary Glowrey terus hidup melalui CHAI, yang telah menjadi mercusuar harapan bagi mereka yang rentan dan membutuhkan di India.

Selain itu, Saint John’s Medical College, yang didirikan beberapa tahun setelah kematiannya, adalah bukti nyata dari visi dan tekadnya untuk meningkatkan bidang kedokteran dan pendidikan medis di India. Perguruan tinggi tersebut terus melahirkan dokter-dokter yang berdedikasi dan terampil yang melayani masyarakat dengan kasih sayang dan integritas.

Baca juga:

  • Javier Milei dan Pergeseran Politik Argentina: DampaknyaTerhadap Gereja Katolik dan Paus Fransiskus
  • Misteri Kelahiran Santa Perawan Maria: Kisah Keajaiban danKehormatan
  • Beatifikasi Keluarga Ulma: Kisah Heroisme dan Kebajikan yangMenginspirasi
  • Mengenang Pater Ernezt Waser SVD: Seorang Misionaris Sejatidi Bumi Congka Sae

Suster Mary Glowrey juga memberikan contoh bahwa perubahan besar dapat dimulai dari satu individu yang memiliki tekad dan visi. Dia membuktikan bahwa batasan-batasan gender dan sosial tidak dapat menghalangi seseorang untuk mengikuti panggilan mereka dan membuat perbedaan dalam dunia ini.

Dalam memperingati Suster Mary Glowrey, kita harus menghargai dedikasi dan keberanian yang dia tunjukkan dalam melayani orang lain. Kisah hidupnya adalah pengingat bahwa pelayanan tanpa pamrih dan cinta kepada sesama adalah hal yang paling berharga yang dapat kita berikan kepada dunia ini.

Suster Mary Glowrey, seorang pionir misionaris medis yang tak kenal lelah, akan selalu dikenang sebagai sosok yang menginspirasi kita untuk berbuat baik, mengabdi kepada sesama, dan mengikuti panggilan hati kita dengan tekad yang kuat.

Via Berita
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Media Sosial

facebook Like
twitter Follow
youtube Langganan
instagram Follow

Featured Post

Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Katolik terkini- Juni 18, 2025 0
Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo
Katolik Terkini - Festival Golo Koe 2025 secara resmi dicanangkan dalam sebuah acara peluncuran yang berlangsung meriah di halaman Kantor Bupati Manggarai Bar…

Most Popular

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Juni 18, 2025

Editor Post

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025
Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

April 11, 2025
Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

April 11, 2025
PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

Desember 16, 2023

Popular Post

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Juni 18, 2025

Populart Categoris

  • Berita625
  • Cerpen7
  • Doa74
  • Film16
  • Filsafat7
  • Internasional255
  • Jelajah107
  • Lifestyle177
  • Nasional81
  • Pelayanan Sosial85
  • Puisi2
  • Refleksi235
  • Sosok266
  • Teologi62
Katolik Terkini

Tentang Kami

Katolik Terkini adalah platform berita online independen yang memiliki komitmen kuat untuk menyajikan informasi, berita, dan data seputar Gereja Katolik, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Kontak kami: katolikterkini@gmail.com

Follow Us

© KATOLIK TERKINI oleh Katolik Terkini
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Daftar Isi Katolik Terkini