Kongregasi FCh Rayakan 34 Tahun Kemandirian: 4 Suster Berkaul Kekal, 13 Rayakan Pesta Hidup Membiara
Katolik Terkini - Kongregasi Suster Santo Fransiskus Charitas (FCh) merayakan Hari Raya Kemandirian Kongregasi ke-34 di Indonesia pada Senin, (1/12/2025).
Peringatan ini menandai perjalanan 34 tahun sejak Kongregasi FCh resmi mandiri di Indonesia pada 1 Desember 1991, sebuah momen yang dipandang sebagai bagian dari rencana agung Allah untuk karya keselamatan-Nya di tengah Gereja dan dunia.
Perayaan Ekaristi Syukur Bersama Dua Uskup dan Para Imam
Rangkaian peringatan dipusatkan dalam Perayaan Ekaristi syukur pada pukul 09.30 WIB di Gereja Santo Yoseph Palembang. Misa dipimpin Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono, bersama Uskup Tanjung Karang, Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo.
Hadir pula Pater Norbert Maria Schnell, Vikaris Jenderal Keuskupan Breda, tempat Kongregasi berakar, serta sejumlah imam: RD. Hyginus Gono Pratowo, Romo Ignasius Suparno, CM, dan Romo Andreas Suparman, SCJ.
Perayaan Ekaristi ini sekaligus menjadi momen syukur bagi para suster yang mengikrarkan profesi, baik profesi kekal maupun pesta hidup membiara.
Profesi Kekal dan Pesta Hidup Membiara
Sebanyak empat suster mengikrarkan profesi kekal, yakni: Sr. M. Mariana, FCh, Sr. M. Venta, FCh, Sr. M. Ryanita, FCh, Sr. M. Theresita, FCh.
Selain itu, Kongregasi juga merayakan pesta syukur profesi: Pesta Perak (25 tahun): Sr. M. Arnolda, FCh; Sr. M. Eufrasia, FCh; Sr. M. Ferrini, FCh; Sr. M. Filipita, FCh; Sr. M. Hilaria, FCh; Sr. M. Ivo, FCh; Sr. M. Olga, FCh; Sr. M. Rachel, FCh; Sr. M. Yohani, FCh.
Panca Windu (40 tahun): Sr. M. Brigitta, FCh; Sr. M. Firmina, FCh; Sr. M. Martina, FCh. Pesta Emas (50 tahun): Sr. M. Lucia, FCh.
Upacara pengikraran profesi dipimpin oleh Pemimpin Umum FCh, Sr. Maria Patricia, FCh. Ritus sakral mencakup pemanggilan calon, penyelidikan oleh Uskup, pengucapan ikrar, penandatanganan dokumen profesi, dan penyerahan cincin profesi kekal sebagai tanda keanggotaan tetap dalam Kongregasi. Para suster yang merayakan pesta profesi juga memperbarui janji tri-prasetya.
Makna Kaul Religius: Pesan Mgr. Yuwono
Dalam homili, Mgr. Yuwono menegaskan kembali makna kaul religius; ketaatan, kemiskinan, dan kemurnian, sebagai dasar hidup membiara.
“Kaul-kaul religius merupakan dasar hidup membiara yang disahkan Gereja,” tegasnya.
Ia mengingatkan para suster untuk terus memperjuangkan kesempurnaan hidup melalui kesetiaan sehari-hari: “Berjalanlah, mulailah, hiduplah dengan setiap detik satu kali berdetak.”
Beliau juga menguraikan kembali nilai-nilai utama kaul: Ketaatan: penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah melalui para pemimpin. Kemiskinan: pelepasan hak milik dan kesederhanaan dalam penggunaan barang. Kemurnian: hidup tidak menikah dan menjauhi segala godaan melalui doa dan devosi kepada Santa Perawan Maria.
Syukur dan Kesaksian Panggilan
Setelah Perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan syukuran di halaman Gereja Santo Yoseph. Perwakilan suster profesi kekal dan pestawati, Sr. Maria Rianita, FCh, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam.
Ia mengutip ayat yang menjadi pegangan hidup mereka: “Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
“Hari ini bukan puncak perjalanan, tetapi awal dari kesetiaan yang lebih dalam,” ujarnya.
“Kami ingin terus belajar untuk mencintai tanpa batas, melayani tanpa pamrih, dan hidup dalam semangat Santo Fransiskus Asisi.”
Sr. Maria Patricia, FCh, sebagai Pemimpin Umum, menyampaikan terima kasih kepada keluarga para suster dan berharap perayaan ini menumbuhkan semangat panggilan dalam keluarga-keluarga Kristiani.
Dalam sambutannya, Pater Norbert Maria Schnell mewakili Keuskupan Breda, di mana Kongregasi FCh lahir pada tahun 1834, mengucapkan selamat dan mengenang karya FCh di Palembang yang dimulai sejak tahun 1926. Ia berharap para suster tetap menghadirkan kesaksian kasih melalui pelayanan kepada yang sakit dan miskin.
“Semoga Anda terus memberikan kesaksian tentang Dia dalam sukacita, kesederhanaan, dan terutama dalam kasih,” ujarnya.
Mgr. Yuwono menutup perayaan dengan memberikan ucapan selamat atas profesi dan pesta syukur para suster, serta atas peringatan pesta kemandirian Kongregasi FCh yang ke-34. Ia mendoakan agar Kongregasi FCh “tetap menjadi pelayan masyarakat dan tanda kasih Allah di dunia.”
Oleh : Andreas Daris (Kontributor Palembang)
Editor : Albertus Dino

Posting Komentar