Bible Camp 2025: Remaja Katolik Palembang Menapaki Ziarah Iman di Tahun Yubileum
Katolik Terkini - Dalam semangat Bulan Kitab Suci Nasional 2025 dan Tahun Yubileum 2025, Paroki Santo Yoseph Palembang kembali menggelar kegiatan tahunan Bible Camp.
Acara yang berlangsung pada 20–21 September 2025 ini menjadi ajang pendalaman iman bagi remaja Katolik sekaligus bagian dari perayaan Yubileum yang mengusung tema besar “Peziarah Pengharapan”.
Tahun Yubileum, yang dirayakan setiap 25 tahun dalam Gereja Katolik, menjadi momentum khusus bagi umat untuk mengalami rahmat pengampunan dan pertobatan, antara lain melalui ziarah iman dan memasuki Porta Santa (Pintu Suci).
Semangat inilah yang menjadi latar kegiatan Bible Camp 2025 yang digelar di dua lokasi: Via Crucis Sukamoro dan Wismalat Podomoro Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kegiatan yang diikuti oleh 154 peserta remaja dan 50 pendamping serta panitia ini dirancang khusus untuk memberikan pengalaman rohani yang mendalam, terutama bagi remaja Katolik dan calon penerima Sakramen Krisma.
Ketua Panitia Pelaksana Bible Camp 2025, Maria Jelita, menegaskan bahwa acara ini merupakan momen istimewa bagi generasi muda Paroki St. Yoseph.
“Bible Camp adalah kesempatan bagi para remaja untuk belajar Kitab Suci, memperdalam iman, dan mengalami kasih Allah melalui pertobatan dan pengampunan. Kami berharap kegiatan ini membantu mereka bertumbuh dalam iman, menumbuhkan semangat kekudusan, pertobatan, serta keterlibatan aktif dalam kehidupan Gereja,” ujarnya.
Mencintai Kitab Suci, Menapaki Ziarah Pribadi
Dalam sesi materi, Romo Yohanes Sigit Winarno, SCJ, Ketua Karya Kepausan Indonesia Keuskupan Agung Palembang, menekankan pentingnya menanamkan kecintaan pada Kitab Suci sebagai pedoman hidup.
Ia juga mengajak para peserta memahami makna Tahun Yubileum, termasuk konsep Porta Sancta dan anugerah indulgensi, sebagai undangan untuk pertobatan sejati dan pembaharuan rohani.
Kegiatan dibuka dengan seremoni “Gerbang Pengharapan”, di mana setiap peserta menuliskan doa atau harapan pribadi di selembar kertas kecil untuk digantung pada “Pohon Harapan”. Tindakan simbolis ini menjadi awal perjalanan ziarah iman mereka. Selanjutnya, peserta mengikuti sesi interaktif tentang sejarah dan relevansi Tahun Yubileum yang dikaitkan dengan panggilan pertobatan.
Taman Tobat dan Rekonsiliasi
Salah satu bagian paling berkesan adalah “Taman Tobat dan Rekonsiliasi”. Di area terbuka yang telah disiapkan, peserta diajak berjalan dari satu pos ke pos lain, masing-masing menyajikan kutipan Kitab Suci berisi nasihat atau perintah Tuhan.
Para remaja diminta merenungkan setiap pesan firman dan menulis refleksi dalam Jurnal Peziarah mereka, sebuah langkah praktis untuk mengenali dosa pribadi dan membuka hati pada pengampunan.
Hari pertama ditutup dengan penulisan refleksi syukur dan doa harapan. Sementara itu, pada hari kedua, seluruh peserta mengikutisakramen pengakuan dosa dan Misa Kudus yang dipimpin Pastor Paroki. Dalam homilinya, sang pastor menegaskan bahwa para remaja dipanggil menjadi “peziarah pengharapan”, pribadi yang berani membawa kabar sukacita dan pengharapan di tengah dunia.
Menggali Sabda, Menghidupi Iman
Melalui rangkaian kegiatan ini, Paroki Santo Yoseph berharap para peserta tidak hanya menambah pengetahuan tentang Kitab Suci, tetapi juga merasakan pengalaman rohani yang transformatif. Pendalaman Sabda Allah diharapkan menjadi bekal mereka untuk semakin mencintai firman Tuhan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bible Camp 2025 pun menjadi tanda bahwa generasi muda Katolik Palembang siap menjadi peziarah pengharapan, melangkah dalam pertobatan, dan membawa terang Kristus di tengah masyarakat.(AD)
Oleh: Andreas Daris (Kontributor Palembang)
Posting Komentar