Apa yang Dibahas 130 Kardinal Sehari Sebelum Konklaf? Ini Bocorannya
Katolik Terkini - Sehari menjelang dimulainya Konklaf 2025, sebanyak 173 Kardinal, termasuk 130 Kardinal pemilih, mengikuti Kongregasi Umum ke-12 pada Selasa (6/5/2025) sore di Vatikan. Pertemuan ini menjadi yang terakhir sebelum Konklaf dimulai secara resmi pada Rabu (7/5/2025).
Direktur Kantor Pers Takhta Suci, Matteo Bruni, menyampaikan dalam konferensi pers bahwa Kongregasi dimulai pukul 09.00 pagi waktu setempat dengan doa bersama. Tercatat ada 26 intervensi yang membahas berbagai topik strategis untuk masa depan Gereja Katolik.
Fokus pada Reformasi Paus Fransiskus dan Harapan akan Paus Baru
Salah satu fokus utama diskusi adalah keberlanjutan reformasi yang telah dijalankan oleh Paus Fransiskus. Para Kardinal menyoroti pentingnya melanjutkan legislasi terkait penanganan kasus pelecehan seksual, transparansi ekonomi, reformasi Kuria Romawi, penguatan sinodalitas, promosi perdamaian global, serta perlindungan lingkungan hidup.
Tema persatuan atau communio juga mendapat perhatian khusus. Paus baru diharapkan mampu menjadi Pontifex, atau pembangun jembatan—seorang gembala, pemimpin kemanusiaan, serta wajah Gereja yang berbelas kasih seperti seorang Samaria.
Dalam konteks dunia yang tengah dilanda perang, kekerasan, dan polarisasi, dibutuhkan sosok pemimpin yang membawa belas kasih, sinodalitas, dan harapan.
Isu-isu Lain: Hukum Gereja, Martir, dan Perubahan Iklim
Kardinal peserta juga membahas Hukum Kanonik dan kekuasaan Paus, peran para Kardinal dalam menjaga kesatuan Gereja, serta perlunya lebih banyak pertemuan melalui Konsistori.
Topik lain yang juga dibahas meliputi inisiasi dan pembinaan iman Kristen sebagai misi evangelisasi, mengenang para martir di daerah konflik dan negara dengan kebebasan beragama terbatas, serta isu mendesak tentang krisis iklim.
Diskusi juga menyentuh soal penyatuan tanggal Paskah, refleksi atas Konsili Nicea, dan pentingnya dialog ekumenis antarumat Kristen.
Seruan Perdamaian dan Simbolisme Cincin Paus
Dalam Kongregasi tersebut, diumumkan bahwa Ring of the Fisherman atau Cincin Nelayan milik Paus sebelumnya telah secara resmi dinyatakan tidak berlaku, sebagai simbol berakhirnya masa kepausan.
Kongregasi juga mengeluarkan seruan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata di berbagai belahan dunia untuk melakukan gencatan senjata permanen dan memulai dialog demi perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
Pertemuan tersebut berakhir pada pukul 12.30 siang. Matteo Bruni menegaskan bahwa tidak ada lagi Kongregasi Umum yang dijadwalkan sebelum Konklaf dimulai.
Jadwal Lengkap Menuju Konklaf 2025
Bruni menjelaskan bahwa pada Rabu pagi (7/5), akan diadakan Misa Pro Eligendo Pontifice—Misa khusus untuk memohon bimbingan Roh Kudus dalam memilih Paus baru.
Pada pukul 15.45, para Kardinal akan diberangkatkan dari Casa Santa Marta menuju Istana Apostolik dengan mengenakan jubah koor, sebagai bagian dari seremoni resmi masuk ke dalam Konklaf.
Pada Kamis pagi (8/5), kegiatan akan dimulai pukul 07.45 dengan keberangkatan ke Istana Apostolik, dilanjutkan Misa dan doa Laudes pukul 08.15 di Kapel Paulus. Pada pukul 09.15, doa pertengahan pagi akan dilangsungkan di Kapel Sistina, tempat para Kardinal kemudian memulai proses pemungutan suara.
Asap putih—tanda terpilihnya Paus baru—diperkirakan dapat muncul sekitar pukul 10.30 atau setelah pukul 12.00 siang, jika hasil pemungutan suara menghasilkan keputusan. Jika tidak, pemungutan suara akan dilanjutkan pada sore hari pukul 16.30.
Asap sore diperkirakan muncul setelah pukul 17.30 atau sekitar pukul 19.00, tergantung hasil. Setelah pemungutan suara, akan diadakan doa Vesper dan para Kardinal akan kembali ke Santa Marta pada pukul 19.30.(AD)
Sumber: Vatican News
Posting Komentar