Umat Katolik Palembang Penuh Haru Saksikan Tablo Jumat Agung di Seminari
Katolik Terkini - Jumat Agung menjadi momen sakral bagi umat Katolik untuk mengenang pengorbanan dan wafat Yesus Kristus di kayu salib.
Salah satu tradisi yang dilakukan adalah Tablo, yaitu drama visualisasi jalan salib yang membantu umat menghayati penderitaan Tuhan Yesus secara lebih mendalam.
Tahun ini, Tablo Kisah Sengsara Yesus digelar di Seminari Menengah Santo Paulus Palembang, tepatnya di Jalan Bangau No. 60, Jumat (18/4/2025) pukul 09.00 WIB.
Drama yang berdurasi sekitar 90 menit ini melibatkan para seminaris, calon imam Keuskupan Agung Palembang, didukung oleh Orang Muda Katolik (OMK) serta umat lingkungan Santa Rosa dari Paroki Santo Yoseph Palembang.
Marsudi Petrik Sinaga, salah satu siswa seminari, dipercaya memerankan tokoh Yesus dalam Tablo tersebut. Visualisasi ini tidak hanya menjadi bentuk ibadat pendamping Jalan Salib, tetapi juga sarana refleksi spiritual bagi umat Katolik untuk merenungkan pengorbanan dan kasih Allah kepada umat manusia.
Frater Blasius Dinda Anugraha, salah satu koordinator kegiatan, mengaku sempat khawatir melihat proses latihan yang belum maksimal.
“Berbeda sekali sama waktu latihan, yang kelihatan tidak serius. Malahan aku sendiri sampai deg-degan sebelum pentas. Tapi aku percaya pada mereka, para pemeran, dan hasilnya... mereka hebat dan keren banget,” ujarnya dengan bangga.
Kekhawatiran Fr. Blasius akhirnya terjawab saat pementasan berlangsung lancar dan menyentuh hati para penonton. Penampilan yang penuh penjiwaan membuat suasana Jumat Agung di Seminari Santo Paulus menjadi sangat khidmat.
Pastor pendamping Seminari Santo Paulus, RD Yohanes Sulatin, menjelaskan bahwa dramatisasi ini merupakan cara untuk memaknai kembali Jalan Salib Yesus yang rela disalib demi menyelamatkan umat manusia.
“Tablo ini bukan sekadar drama, tetapi bagian dari permenungan iman,” ujar RD Sulatin kepada media.
Antusiasme umat pun terlihat jelas. Banyak dari mereka rela berdiri karena keterbatasan tempat duduk, bahkan beberapa terlihat menitikkan air mata karena tersentuh dengan kisah sengsara yang diperankan secara mendalam.
Salah satu umat, T. Soedadi, mengatakan bahwa visualisasi ini sangat membantunya untuk merefleksikan diri dan lebih memahami makna pengorbanan Kristus.
Sebagai informasi, Jumat Agung merupakan hari Jumat sebelum Hari Raya Paskah. Dalam tradisi Kristen, hari ini diperingati sebagai hari wafatnya Yesus Kristus di Golgota, sebuah momen penting dalam sejarah keselamatan umat manusia.(AD)
Oleh Daris Andreas - Kontributor Palembang
Posting Komentar