-->
Telusuri
24 C
id
Katolik Terkini
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
  • Sosok
  • Humaniora
    • Humaniora
  • Refleksi
  • Lifestyle
  • Travelling
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
Katolik Terkini
Telusuri
Beranda Berita Humaniora Inspirasi Internasional Lifestyle Pelayanan Sosial Pendidikan Perdamaian Refleksi Traveling Sangat Inspiratif - Biara di Irak yang Menjadi Jembatan Perdamaian bagi Muslim dan Kristen
Berita Humaniora Inspirasi Internasional Lifestyle Pelayanan Sosial Pendidikan Perdamaian Refleksi Traveling

Sangat Inspiratif - Biara di Irak yang Menjadi Jembatan Perdamaian bagi Muslim dan Kristen

Katolik terkini
Katolik terkini
10 Feb, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Dokumentasi dari Vatican News

Katolik Tekini - Seorang biarawan asal Swiss, Jens Petzold, telah mengabdikan hidupnya untuk membangun dialog antaragama dan perdamaian di Timur Tengah. 

Perjalanannya dimulai dari pencarian spiritual di Asia Timur hingga akhirnya menetap di Biara Mar Musa, Suriah, dan kini memimpin sebuah biara di Kurdistan, Irak.

Awal Perjalanan: Dari Pencarian Spiritual hingga Memutuskan Dibaptis di Mar Musa

Pada pertengahan 1990-an, Jens Petzold pertama kali tiba di Suriah dalam perjalanan spiritualnya. Sebagai seorang agnostik yang tertarik pada Taoisme dan Buddhisme Zen, ia tidak menyangka akan menemukan panggilan hidupnya di Biara Mar Musa, sebuah biara kuno yang didedikasikan untuk dialog Muslim-Kristen oleh seorang Yesuit Italia, Paolo Dall’Oglio.

Ketertarikannya terhadap cara pandang Kristen yang terbuka terhadap agama lain membuatnya memutuskan untuk dibaptis di Mar Musa. Tak lama setelahnya, pada akhir 1996, ia bergabung sebagai novisiat biara tersebut.

Misi di Kurdistan: Mendirikan Biara untuk Perdamaian

Setelah satu dekade di Mar Musa, pada tahun 2010, Uskup Agung Louis Raphael Sako (kini Patriark Baghdad) meminta komunitas biara untuk mendirikan biara di Irak. Petzold menjadi salah satu biarawan yang dikirim ke Sulaymaniyah, di wilayah Kurdistan, Irak utara, dan sejak saat itu menetap di sana.

Kini, ia menjadi kepala biara tersebut, yang juga menjadi rumah bagi Sr. Friederike Graf dari Jerman. Biara ini aktif dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk kursus bahasa untuk mempererat hubungan antar komunitas Arab dan Kurdi, serta program kepemimpinan dan pengambilan keputusan.

Membangun Dialog Antaragama di Tengah Perbedaan

Seperti Biara Mar Musa di Suriah, biara di Irak ini juga berkomitmen dalam membangun dialog antaragama. Meskipun perbedaan antar komunitas lebih terasa di Irak dibandingkan di Suriah, Petzold menemukan harapan saat melihat banyak perempuan Muslim datang untuk menyalakan lilin di depan ikon Perawan Maria di gereja biara.

“Saat itu saya sadar, misi ini bisa berhasil,” ujarnya.

Setiap tahun, sekitar 2.000 hingga 3.000 orang mengunjungi biara ini untuk mengikuti berbagai program, dan mayoritas dari mereka bukan beragama Kristen. Namun, pertemuan informal yang terjadi di biara menjadi wadah penting bagi pembangunan perdamaian.

“Minum teh bersama mungkin jauh lebih efektif untuk membangun perdamaian dibandingkan diskusi panjang tentang hak asasi manusia,” kata Petzold.

Melayani Komunitas Kristen di Tengah Perubahan Demografi

Biara di Sulaymaniyah juga berperan dalam mendukung komunitas Kristen setempat. Selama krisis pengungsi akibat konflik dengan ISIS dan perang saudara di Suriah, biara ini pernah menampung hingga 255 orang Kristen yang terlantar. 

Kini, hanya beberapa keluarga yang tersisa, sementara sebagian besar telah kembali ke rumah mereka atau pindah ke luar negeri.

Dengan semakin banyaknya orang Kristen Arab yang bermigrasi ke luar negeri, populasi Kristen lokal kini mulai terdiri dari pekerja migran dari Asia Timur dan Afrika. 

Petzold menyadari bahwa perubahan ini merupakan bagian dari perkembangan komunitas Kristen di wilayah tersebut.

“Mereka datang bersama keluarga mereka, dan suatu hari nanti, mereka akan menjadi bagian dari komunitas Kristen lokal. Tugas kita adalah melayani mereka,” ujarnya.

Harapan untuk Masa Depan

Salah satu tujuan utama biara ini adalah memberikan masa depan bagi generasi muda di Irak. Dengan mengadakan diskusi dan kegiatan bersama, Petzold berharap para pemuda akan mengingat semangat kerja sama ini di masa depan.

“Saya tidak tahu apakah kami adalah ‘benih harapan’,” katanya. “Tapi tujuan kami adalah membantu orang-orang menemukan benih itu dalam diri mereka sendiri.”

Dengan dedikasinya yang luar biasa dalam membangun jembatan antaragama dan mendukung komunitas Kristen di Irak, Jens Petzold telah menjadi simbol harapan bagi perdamaian di Timur Tengah.(AD)

Disadur dari Vatican News

Via Berita
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Media Sosial

facebook Like
twitter Follow
youtube Langganan
instagram Follow

Featured Post

Festival Golo Koe: Sejarah, Makna, dan Perkembangannya Menuju Top 10 Kharisma Event Nusantara 2025

Katolik terkini- Juni 17, 2025 0
Festival Golo Koe: Sejarah, Makna, dan Perkembangannya Menuju Top 10 Kharisma Event Nusantara 2025
Katolik Terkini - Festival Golo Koe kembali hadir di tahun 2025, menandai tahun keempat penyelenggaraannya sebagai festival keagamaan Katolik yang berpadu era…

Most Popular

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Makna Ziarah Porta Sancta bagi Para Guru SMK Asisi Tebet di Tahun Yubileum

Makna Ziarah Porta Sancta bagi Para Guru SMK Asisi Tebet di Tahun Yubileum

Juni 16, 2025

Editor Post

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025
Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

April 11, 2025
Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

April 11, 2025
PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

Desember 16, 2023

Popular Post

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Makna Ziarah Porta Sancta bagi Para Guru SMK Asisi Tebet di Tahun Yubileum

Makna Ziarah Porta Sancta bagi Para Guru SMK Asisi Tebet di Tahun Yubileum

Juni 16, 2025

Populart Categoris

  • Berita624
  • Cerpen7
  • Doa74
  • Film16
  • Filsafat7
  • Internasional255
  • Jelajah107
  • Lifestyle177
  • Nasional81
  • Pelayanan Sosial85
  • Puisi2
  • Refleksi234
  • Sosok266
  • Teologi62
Katolik Terkini

Tentang Kami

Katolik Terkini adalah platform berita online independen yang memiliki komitmen kuat untuk menyajikan informasi, berita, dan data seputar Gereja Katolik, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Kontak kami: katolikterkini@gmail.com

Follow Us

© KATOLIK TERKINI oleh Katolik Terkini
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Daftar Isi Katolik Terkini