Uskup Assisi Tegas: Anak Muda Jangan Terseret Tren Sesaat, Ikuti Jejak Carlo Acutis
Katolik Terkini - Menjelang kanonisasi Carlo Acutis, Uskup Assisi Domenico Sorrentino menyampaikan pesan khusus kepada kaum muda agar menjadikan Carlo sebagai teladan hidup beriman yang sederhana, penuh kasih, dan berpusat pada Yesus.
Dilansir dari Catholic News Agency (CNA), dalam pesannya yang dirilis pada 5 September, Uskup Sorrentino menekankan pentingnya teladan positif di tengah gempuran budaya populer yang sering menampilkan kekerasan dan tren sesaat.
“Biarkanlah diri kalian dipandu oleh Carlo. Ikutilah teladannya, jejak langkahnya, dan jalani jalan yang ia tempuh, karena itulah jalan yang benar, jalan yang membawa kita kepada Yesus, kepada kasih dan sukacita,” ujarnya.
Uskup juga mengajak para orangtua untuk membantu anak-anak mengenal Carlo Acutis.
“Carlo mengajarkan kita hidup normal dengan Yesus sebagai pusat. Anda para orangtua, bantulah anak-anak menemukan kesucian Carlo agar mereka dapat hidup penuh sukacita,” tambahnya.
Carlo Acutis: Santo Milenial Pertama
Carlo Acutis lahir pada 3 Mei 1991 di Italia. Sejak kecil, ia dikenal memiliki devosi mendalam kepada Ekaristi dan mendokumentasikan mukjizat Ekaristi dalam bentuk pameran digital yang dibagikan secara online.
Di usia 15 tahun, Carlo wafat akibat leukemia pada 12 Oktober 2006. Ia kemudian dibeatifikasi pada 10 Oktober 2020. Kini, bersama Pier Giorgio Frassati, ia resmi dikanonisasi oleh Paus Leo XIV pada Minggu, 7 September, dalam Misa Kudus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Dengan kanonisasi ini, Carlo Acutis menjadi santo pertama dari generasi milenial.
Relikui dan Perayaan Syukur
Keuskupan Assisi mengumumkan bahwa relikui berupa jantung Carlo Acutis dibawa ke Lapangan Santo Petrus pada saat kanonisasi. Selain itu, sebuah relikui lain juga diserahkan kepada Paus Leo XIV sebagai tanda penghormatan.
Sehari setelah kanonisasi, pada Senin 8 September, Misa syukur akan digelar di Gereja Santa Maria Maggiore, Assisi. Misa dipimpin oleh Uskup Sorrentino, dengan dihadiri orangtua Carlo, Valeria (pemudi asal Kosta Rika yang mengalami mukjizat terkait kanonisasi Carlo), serta sejumlah pejabat sipil.
Antusiasme Peziarah di Assisi
Keuskupan Assisi juga melaporkan lonjakan peziarah yang datang ke Shrine of the Spogliazione, tempat Carlo dimakamkan. Tahun ini saja, sekitar 630 ribu peziarah telah datang, dengan rata-rata 4 ribu orang setiap harinya. Pada tahun 2024, jumlah pengunjung hampir mencapai 1 juta orang.
Selain itu, sekitar 800 peziarah dari Assisi berangkat menuju Roma menggunakan kereta khusus untuk menghadiri Misa kanonisasi. Mereka didampingi oleh para imam, religius, serta relawan yang membagikan perlengkapan berupa tas punggung, syal, dan topi.
Carlo Acutis memilih Shrine of the Spogliazione sebagai tempat peristirahatan terakhirnya. Tempat itu kini bukan hanya rumah bagi Carlo, tetapi juga menjadi bagian dari warisan rohani Assisi yang selama ini dikenal sebagai kota Santo Fransiskus.(AD)
Posting Komentar