Sejarah Charitas di Indonesia: Dari Misi Belanda Menuju 100 Tahun Pelayanan
Katolik Terkini - Dalam suasana penuh syukur dan sukacita, Kongregasi Suster-suster Fransiskanes Charitas (F.Ch) menggelar Perayaan Ekaristi Kudus sebagai pembuka rangkaian perayaan 99 Tahun Charitas di Indonesia.
Perayaan yang mengusung tema “Berakar dan Berbuah dengan Sukacita” ini diselenggarakan di Gereja Santo Yoseph Palembang pada Rabu (9/7/2025) dan menjadi tonggak penting menuju perayaan 1 abad karya pelayanan Charitas di Indonesia.
Misa kudus dipimpin langsung oleh Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono, bersama para konselebran: Mgr. Vincentius Setiawan Triatmojo (Uskup Tanjungkarang), Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ (Uskup Emeritus Palembang), RD Hyginus Gono Pratowo, dan Romo Heru, SCJ.
Turut hadir pula sekitar 47 imam, para anggota Kongregasi Charitas, serta umat dan sahabat Charitas dari berbagai wilayah yang datang merayakan momen bersejarah ini.
Doa Syukur dan Pemberkatan Bibit Pohon: Simbol Harapan Menyambut 100 Tahun
Perayaan misa diakhiri dengan upacara pemberkatan bibit pohon, sebagai simbol harapan dan semangat untuk terus bertumbuh dalam karya kasih. Momen ini menjadi tanda syukur dan komitmen menuju satu abad kehadiran Charitas di Indonesia.
Usai misa, suasana berlanjut ke acara ramah tamah di halaman Gereja Santo Yoseph, yang dimeriahkan dengan penampilan seni, sambutan tokoh-tokoh Charitas, serta peluncuran resmi maskot 100 Tahun Charitas.
Ketua panitia, Sr. M. Albertin, F.Ch, membuka sesi ramah tamah dengan sambutan hangat, dilanjutkan oleh Sr. M. Patricia, F.Ch, Pemimpin Umum Kongregasi Charitas. Dalam sambutannya, Sr. Patricia mengajak hadirin menelusuri kembali sejarah awal misi Charitas di Indonesia.
Pada Jumat, 11 Juni 1926, bertepatan dengan Pesta Hati Kudus Yesus, lima suster pertama: Zr M. Raymunda, Zr M. Alacoque, Zr M. Chatarina, Zr M. Caecilia, dan Zr M. Wilhelmina, ditemani Pater Hermelink, SCJ, berangkat dari Roosendaal, Belanda menuju Sumatera Selatan.
Tepat pada 9 Juli 1926, mereka tiba di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, menandai awal mula pelayanan kasih Charitas di tanah Indonesia.
Dalam pesannya, Mgr. Yohanes Harun Yuwono menekankan pentingnya kesetiaan dan ketekunan dalam menjalani panggilan pelayanan, seperti benih yang ditabur agar menghasilkan buah seratus kali lipat.
Ia mengutip nubuat Nabi Yeremia tentang kejujuran dan ketulusan, serta menegaskan makna dari Kolose 2:7: “Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia.” Pesan ini sekaligus menjadi dasar spiritualitas Charitas dalam setiap karya dan perutusannya.
Peluncuran Maskot dan Logo 100 Tahun Charitas
Puncak acara ditandai dengan peluncuran maskot 100 Tahun Charitas, melalui pembukaan selubung oleh Mgr. Yohanes Harun Yuwono dan Sr. M. Patricia, F.Ch, serta pemukulan bedug oleh Sr. M. Albertin, F.Ch, simbol semangat menyambut satu abad pelayanan kasih.
Sr. Albertin juga memperkenalkan logo resmi 100 Tahun Charitas, yang penuh makna dan spiritualitas:
- Peta Indonesia: Melambangkan luasnya penyebaran karya Charitas di berbagai daerah.
- Warna-warni pulau: Simbol keberagaman suku, bahasa, dan budaya yang disatukan dalam semangat persaudaraan.
- Akar dan buah: Menggambarkan dasar hidup yang kuat pada Kristus dan buah nyata dalam pelayanan.
- Dua tangan dalam lingkaran hijau: Tanda keterbukaan, syukur, dan kepedulian terhadap sesama dan bumi.
- Lingkaran hijau dengan angka 100: Menyiratkan pengharapan, misi cinta kasih, dan kesaksian dalam Gereja dan dunia.
- Burung merpati: Simbol Roh Kudus, cinta, dan perdamaian yang menyertai setiap langkah Charitas.
Rangkaian Kegiatan 100 Tahun Charitas: Dari Aksi Sosial hingga Safari Koor
Menjelang perayaan satu abad, Kongregasi Charitas telah menyiapkan beragam kegiatan sepanjang tahun 2025 hingga 2026, antara lain: Bedah buku sejarah Charitas, Jalan sehat dan bakti sosial, Seminar dan workshop pendidikan serta kesehatan, Aksi kemanusiaan dan aksi ekologis, Kompetisi seni dan literasi, Safari koor antar wilayah.
Kegiatan ini tak hanya menjadi perayaan lahiriah, tetapi juga bentuk refleksi dan perwujudan nyata misi Charitas: melayani sesama dengan cinta yang berakar kuat pada Kristus.
Perayaan 99 tahun ini bukan sekadar nostalgia masa lalu, tetapi juga momentum untuk menyongsong masa depan dengan semangat baru. Dalam semangat Santo Fransiskus Asisi dan Ibu Pendiri Kongregasi, Muder Theresia Saelmaekers, Charitas berkomitmen untuk terus menghadirkan belas kasih sejati bagi Gereja, bangsa, dan dunia.
Semoga karya pelayanan Charitas selama satu abad menjadi wujud nyata cinta Tuhan yang terus hidup dan berbuah dalam setiap zaman.(AD)
Oleh: Andreas Daris (Kontributor Palembang)
Posting Komentar