PBNU Minta Usut Tuntas Perusakan Rumah Retret di Cidahu Sukabumi
Katolik Terkini - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan tanggapan atas insiden perusakan rumah yang digunakan untuk kegiatan keagamaan umat Kristen (retret) di Kampung Tangkil, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian yang mencederai semangat kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
"Kita prihatin terhadap kejadian tersebut. Perlu ada komunikasi yang lebih baik antar tokoh umat beragama setempat agar tidak terulang," ujar Gus Fahrur seperti dikutip dari detik.com, pada Senin (7/7/2025).
Ia menegaskan bahwa seluruh warga negara Indonesia wajib saling menghormati dan menghargai keyakinan satu sama lain.
"Sebagai warga negara Indonesia kita wajib saling menghormati dan menghargai keyakinan orang lain tanpa harus mencampuradukkan keyakinan tersebut," tegasnya.
Gus Fahrur juga mendorong pentingnya mengedepankan dialog antarumat beragama untuk membangun harmoni sosial dan kebangsaan.
"Banyak melakukan dialog antar-umat karena sesungguhnya banyak titik-titik persamaan untuk kemaslahatan berbangsa dan bernegara, bukan untuk mencari titik perbedaan apalagi mempertentangkannya," lanjutnya.
Kronologi Kejadian Perusakan Retret di Cidahu
Insiden terjadi pada 28 Juni 2025. Sejumlah warga dilaporkan melakukan perusakan terhadap sebuah rumah yang tengah digunakan untuk kegiatan retret umat Kristen, yang dihadiri oleh 36 orang, termasuk anak-anak dan pendamping.
Polisi telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus ini, dengan peran masing-masing dalam aksi perusakan: RN merusak pagar dan mengangkat salib, UE merusak pagar, DM merusak pagar, MD merusak sepeda motor, MSMmenurunkan dan merusak salib besar, H merusak pagar dan sepeda motor EM merusak pagar.
Tanggapan Pemerintah Daerah Sukabumi
Menanggapi situasi tersebut, Bupati Sukabumi Asep Japar meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Jadi saya menyampaikan kepada semua, jangan mudah terprovokasi. Sing nyaah ka Sukabumi, masyarakat Sukabumi. Dan untuk Cidahu sudah selesai, tidak ada apa-apa," kata Asep Japar pada Kamis (3/7) usai acara Silaturahmi Forkopimda dengan Tokoh Lintas Agama di Pendopo Kabupaten Sukabumi.
Asep menegaskan bahwa penyelesaian telah dilakukan secara baik dan kondusif oleh pihak berwenang bersama tokoh-tokoh masyarakat lintas agama.
Peristiwa di Sukabumi menjadi pengingat pentingnya menjaga kerukunan dan komunikasi antarumat beragama. Seruan dari PBNU dan pemerintah daerah diharapkan bisa menjadi pemicu perbaikan relasi sosial dan peneguhan nilai-nilai toleransi di masyarakat. (AD)
Posting Komentar