TK Katolik Pertama di Ukraina: Tempat Aman untuk Anak-Anak dan Pengungsi Perempuan
Katolik Terkini - Mei 2022 menjadi tonggak penting bagi pendidikan anak usia dini di Ukraina, ketika para suster dari Kongregasi Keluarga Kudus Nazaret membuka taman kanak-kanak Katolik pertama di negara tersebut.
Inisiatif ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak dari keluarga relawan dan pekerja infrastruktur penting yang terdampak perang.
Menurut Suster Frantsyska Tumanievich, taman kanak-kanak tersebut dibuka di beberapa ruangan yang disediakan oleh organisasi kemanusiaan Caritas SPES.
“Mereka tidak punya tempat menitipkan anak-anak, jadi kami menerima sebanyak mungkin anak di ruang yang tersedia,” ujarnya.
TK Katolik Pertama di Ukraina
Sekitar 20 anak berusia 4–5 tahun kini mengikuti kegiatan belajar setiap hari. Mereka tidak hanya mendapatkan pelajaran seni dan bahasa Inggris, tetapi juga rutin mengikuti kegiatan doa.
“Setiap hari anak-anak mendoakan tentara dan perdamaian. Tidak ada taman kanak-kanak Katolik lain di Ukraina, jadi ini benar-benar proyek baru yang penting,” tambah Suster Frantsyska.
Uniknya, hampir setengah dari staf pengajar merupakan perempuan yang mengungsi akibat perang. Mereka adalah para ahli dalam bidang terapi wicara, psikologi, dan pendidikan anak.
Meski pernah mengalami trauma, para perempuan ini memberikan kontribusi besar melalui kegiatan seperti senam bahasa, menari, dan menyanyi.
“Kisah hidup mereka sangat menyentuh. Banyak dari mereka kehilangan keluarga atau terpaksa meninggalkan rumah. Mereka adalah anugerah bagi kami,” jelas Suster Frantsyska.
Melayani Kebutuhan Dasar Keluarga
Selain menjalankan taman kanak-kanak, para suster juga mengelola pusat bantuan keluarga. Mereka memastikan setiap orang yang datang mendapatkan makanan, minuman hangat, tempat yang nyaman, serta kesempatan untuk berdoa bersama.
“Kami ingin orang-orang yang kami bantu merasa nyaman, bisa makan dan berdoa bersama. Bantuan kami tidak hanya materi, tapi juga spiritual dan psikologis,” katanya.
Dukungan Spiritual di Tengah Krisis
Suster Frantsyska, yang juga bekerja di Pengadilan Gerejawi, menekankan pentingnya dukungan spiritual bagi mereka yang terdampak konflik.
“Kami tidak ingin mereka hanya sekadar bertahan hidup. Kami ingin mereka menemukan makna dan harapan dalam hidupnya.” (AD)
Sumber: Vatican News
Posting Komentar