Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!
Katolik Terkini - Ketua Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Yohanes Harun Yuwono, menegaskan bahwa krisis mentalitas masih menjadi tantangan besar bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Pleno Pertemuan Nasional (Pernas) Komisi Kerawam KWI yang berlangsung di Jakarta, Selasa (10/6/2025).
“Kita sering bicara soal reformasi mental dan kualitas kader bangsa, tapi kenyataannya kita masih jalan di tempat. Kita belum sungguh-sungguh memulai,” ujar Mgr. Harun dengan nada prihatin.
Mentalitas Tertib Jadi Kunci Kemajuan
Dalam sambutannya, Mgr. Harun menyoroti perbedaan mencolok antara mentalitas masyarakat Indonesia dan negara lain seperti Vietnam dan Korea Selatan. Ia menilai, ketertiban sosial dan kedisiplinan di negara-negara tersebut menjadi kunci kemajuan mereka.
Sebaliknya, di Indonesia, budaya permisif terhadap pelanggaran hukum masih sangat terlihat—mulai dari lalu lintas yang semrawut hingga maraknya korupsi oleh “preman berdasi”.
“Indonesia ini kaya dan indah, tapi kita tertinggal karena mentalitas kita belum berubah. Pertanyaannya: apakah kita siap mencetak generasi unggul? Jawabannya harus: kita mulai sekarang, meski butuh waktu lama,” tegasnya.
Indonesia Emas 2045 Butuh Akar yang Kuat
Mgr. Harun menekankan bahwa mimpi besar menuju Indonesia Emas 2045 tidak akan tercapai jika tidak dimulai dari sekarang, terutama dengan membangun karakter dan nilai kejujuran sejak usia dini.
Ia juga mengingatkan bahwa reformasi mental bukanlah proses instan, tetapi harus dimulai secara bertahap dan sistematis. Dalam hal ini, Gereja Katolik memiliki peran penting sebagai pelopor dan fasilitator pembinaan kader bangsa.
Komitmen Gereja: Dari Wacana ke Aksi Nyata
Komisi Kerawam KWI, lanjut Mgr. Harun, berkomitmen untuk mempersiapkan generasi muda Katolik agar terlibat aktif dalam berbagai bidang kehidupan publik—mulai dari pendidikan hingga birokrasi.
Dengan tema “Awam Katolik Berjalan Bersama Gereja dan Bangsa Mempersiapkan Kader-Kader Berkualitas”, Pernas tahun ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan kesiapan gereja dalam mendukung transformasi bangsa.
“Mimpi Indonesia Emas harus dimulai dari sekarang. Kita ingin kader bangsa yang tidak hanya pintar, tapi juga punya karakter, malu berbuat jahat, dan siap memberi yang terbaik untuk negeri ini,” tutup Mgr. Harun.
Tentang Pernas Kerawam KWI 2025
Rapat Pleno Pertemuan Nasional Komisi Kerawam KWI 2025 berlangsung pada 10–14 Juni 2025 di Jakarta.
Acara ini menjadi wadah strategis untuk membahas peran umat awam Katolik dalam membangun Indonesia melalui pembinaan kader berkualitas yang unggul, berintegritas, dan nasionalis.(AD)
Posting Komentar