-->
Telusuri
24 C
id
Katolik Terkini
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
  • Sosok
  • Humaniora
    • Humaniora
  • Refleksi
  • Lifestyle
  • Travelling
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
Katolik Terkini
Telusuri
Beranda Berita Humaniora Internasional Perdamaian Kritik Tajam dari Kairos Palestine: Gereja Katolik Amerika Dianggap Abaikan Penderitaan Umat Kristiani Palestina
Berita Humaniora Internasional Perdamaian

Kritik Tajam dari Kairos Palestine: Gereja Katolik Amerika Dianggap Abaikan Penderitaan Umat Kristiani Palestina

Katolik terkini
Katolik terkini
17 Apr, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Katolik Terkini - Ketegangan antara organisasi Kristen Palestina Kairos Palestine dan Konferensi Waligereja Katolik Amerika Serikat (USCCB) semakin meningkat setelah kelompok tersebut mengkritik keras sikap USCCB yang dianggap mengabaikan penderitaan umat Kristiani Palestina dan menyamakan kritik terhadap pemerintah Israel dengan antisemitisme.

Dalam surat terbuka tertanggal 14 April 2025, Kairos Palestine, sebuah organisasi ekumenis yang dipimpin oleh Patriark Katolik Emeritus Michel Sabbah, menyatakan kekecewaan mendalam atas keterlibatan USCCB dalam penyusunan dokumen "Translate Hate" bersama Komite Yahudi Amerika (AJC).

Dokumen ini bertujuan untuk mengedukasi umat Katolik Amerika mengenai antisemitisme, namun Kairos Palestine menyatakan bahwa isinya menyamakan penolakan terhadap Zionisme dengan kebencian terhadap Yahudi.

Siapa Itu Kairos Palestine?

Kairos Palestine adalah organisasi yang terdiri dari umat Kristiani Palestina dari gabungan gereja Katolik, Ortodoks, dan Protestan. Mereka mendukung perlawanan non-kekerasan terhadap kebijakan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat melalui boikot, divestasi, dan sanksi.

Mereka menyebut diri sebagai suara kenabian umat Kristiani yang hidup di tanah kelahiran Yesus, tetapi kini berada dalam tekanan berat akibat konflik berkepanjangan.

Dalam suratnya, mereka menulis:  

"Sebagai umat Kristiani Palestina yang sedang mengalami salah satu masa tergelap dalam sejarah kami, kami terdorong untuk menyatakan kebenaran."

Kontroversi Dokumen “Translate Hate”

Akar dari perselisihan ini terletak pada adopsi definisi antisemitisme oleh International Holocaust Remembrance Alliance (IHRA) dalam dokumen “Translate Hate.” 

Definisi tersebut menyebut bahwa antisemitisme bisa mencakup penargetan terhadap Negara Israel, termasuk menyebut keberadaan Israel sebagai proyek rasis atau menerapkan standar ganda terhadap Israel.

Namun bagi Kairos Palestine, dokumen ini menyamakan Zionisme dengan Yudaisme dan menutup ruang bagi kritik terhadap kebijakan Israel, termasuk tuduhan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina.

"Ini menyamakan perlawanan Palestina dengan antisemitisme, suatu percampuran yang berbahaya, yang memutarbalikkan kenyataan dan melemahkan kritik sah terhadap undang-undang dan kebijakan rasis Israel," demikian isi surat tanggal 25 Maret dari Kairos Palestine kepada para uskup AS, yang dikutip dari Catholic News Agency.

Mereka menegaskan bahwa mereka menolak segala bentuk antisemitisme, tetapi tidak menerima jika perjuangan mereka demi hak asasi dan penentuan nasib sendiri dicap sebagai kebencian terhadap Yahudi.

Tangapan USCCB dan Kekecewaan Mendalam

Pada 31 Maret, Uskup Agung Timothy Broglio, Presiden USCCB, merespons dengan menyatakan bahwa dokumen tersebut bertujuan pastoral, menanggapi meningkatnya antisemitisme, terutama setelah serangan Hamas 7 Oktober 2023 dan invasi Israel ke Gaza.

Beliau menyebut bahwa USCCB bekerja sama dengan komunitas Yahudi dan sedang menyusun dokumen serupa untuk melawan Islamofobia.

Namun, Broglio tidak menjawab secara langsung kritik spesifik terkait definisi antisemitisme maupun tuduhan percampuran Zionisme dengan Yudaisme.

Kairos Palestine pun menanggapi dengan surat lanjutan pada 14 April, menyebut respons Broglio sebagai “tidak dapat diterima” dan mengecam penghapusan suara Kristiani Palestina dalam percakapan publik gereja Katolik AS.

"Rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat sedang menghadapi apa yang hanya bisa digambarkan sebagai perang pemusnahan, genosida, dan pembersihan etnis," tulis mereka.

"Lebih dari 50.000 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, telah terbunuh. Ini bukan konflik antara dua kekuatan setara. Ini adalah kampanye penghancuran oleh negara apartheid yang kuat, didukung secara militer dan finansial oleh Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa."

Seruan Terbuka kepada USCCB

Dalam surat tanggal 14 April itu, Kairos Palestine menyerukan kepada para uskup Katolik Amerika untuk mengakui penderitaan rakyat Palestina, termasuk umat Kristiani. Para uskup Amerika juga mengecam pendudukan ilegal, apartheid, dan genosida yang dilakukan oleh Israel.

Selain itu juga, para uskup Amerika juga meminta pemerintah AS agar menghentikan pendanaan militer kepada Israel sampai negara itu mematuhi hukum internasional. Lalu mereka juga bekerja sama menyusun sumber daya pastoral yang mencerminkan pengalaman nyata umat Kristiani Palestina di bawah pendudukan. Para uskup juga menanggapi dokumen dasar Kairos Palestine secara teologis dan praktis dan mengunjungi komunitas Kristiani di Gaza atau Tepi Barat secara langsung.

"Kami mendesak saudara-saudari seiman kami untuk bertindak sekarang, tidak hanya dalam doa, tetapi dalam kesaksian kenabian," tulis mereka menutup suratnya.

Respons Tambahan dari Proyek Philos

Sementara itu, Simone Rizkallah dari Philos Catholic, bagian dari The Philos Project yang pro-Israel, menyebut bahwa dokumen “Translate Hate” bersifat pastoral dan tidak menutup mata terhadap penderitaan umat Kristiani di Palestina.

Ia menambahkan bahwa antisemitisme sudah meningkat bahkan sebelum perang. 

“Melindungi Yahudi Amerika tidak berarti menolak hak rakyat Palestina untuk hidup aman,” katanya.  

Namun ia juga menegaskan bahwa dokumen ini ditujukan kepada umat Katolik Amerika yang dinilai mulai terpengaruh oleh semangat anti-Yahudi dan antisemitisme.

Kontroversi ini menyoroti ketegangan yang mendalam dalam hubungan antara gereja Katolik di Amerika Serikat dan komunitas Kristiani di Palestina. Di satu sisi, gereja AS berupaya melawan antisemitisme yang meningkat, namun di sisi lain, umat Kristiani Palestina merasa suara mereka dibungkam dan perjuangan mereka disalahartikan.

Seruan Kairos Palestine adalah panggilan agar Gereja Katolik berdiri tidak hanya melawan kebencian, tetapi juga menentang ketidakadilan yang terus berlanjut di Tanah Suci.(AD)


Sumber dari Catholic News Agency 

Via Berita
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Media Sosial

facebook Like
twitter Follow
youtube Langganan
instagram Follow

Featured Post

Festival Golo Koe: Sejarah, Makna, dan Perkembangannya Menuju Top 10 Kharisma Event Nusantara 2025

Katolik terkini- Juni 17, 2025 0
Festival Golo Koe: Sejarah, Makna, dan Perkembangannya Menuju Top 10 Kharisma Event Nusantara 2025
Katolik Terkini - Festival Golo Koe kembali hadir di tahun 2025, menandai tahun keempat penyelenggaraannya sebagai festival keagamaan Katolik yang berpadu era…

Most Popular

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Makna Ziarah Porta Sancta bagi Para Guru SMK Asisi Tebet di Tahun Yubileum

Makna Ziarah Porta Sancta bagi Para Guru SMK Asisi Tebet di Tahun Yubileum

Juni 16, 2025

Editor Post

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025
Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

April 11, 2025
Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

April 11, 2025
PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

Desember 16, 2023

Popular Post

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Makna Ziarah Porta Sancta bagi Para Guru SMK Asisi Tebet di Tahun Yubileum

Makna Ziarah Porta Sancta bagi Para Guru SMK Asisi Tebet di Tahun Yubileum

Juni 16, 2025

Populart Categoris

  • Berita624
  • Cerpen7
  • Doa74
  • Film16
  • Filsafat7
  • Internasional255
  • Jelajah107
  • Lifestyle177
  • Nasional81
  • Pelayanan Sosial85
  • Puisi2
  • Refleksi234
  • Sosok266
  • Teologi62
Katolik Terkini

Tentang Kami

Katolik Terkini adalah platform berita online independen yang memiliki komitmen kuat untuk menyajikan informasi, berita, dan data seputar Gereja Katolik, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Kontak kami: katolikterkini@gmail.com

Follow Us

© KATOLIK TERKINI oleh Katolik Terkini
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Daftar Isi Katolik Terkini