250 Ribu Peziarah Mengantar Paus Fransiskus, Inilah Akta Hidupnya
Katolik Terkini - Setelah sekitar 250.000 peziarah memberikan penghormatan terakhirnya di Basilika Santo Petrus, Vatikan mengadakan upacara pemakaman resmi Paus Fransiskus pada Jumat malam.
Sebagaimana tradisi, peti jenazahnya disegel setelah dimasukkan benda-benda penting, termasuk pallium, koin, medali pontifikatnya, dan sebuah dokumen khusus yang dikenal sebagai "Rogito" atau Akta, yang merangkum perjalanan hidup dan pelayanan beliau.
Akta tersebut, yang telah diterjemahkan dari bahasa Latin ke dalam bahasa Inggris, mengungkapkan secara mendalam warisan besar Paus asal Argentina tersebut, Jorge Mario Bergoglio.
Warisan Hidup Paus Fransiskus
Paus Fransiskus, yang lahir di Buenos Aires pada 17 Desember 1936, merupakan anak dari imigran Piedmontese. Setelah menempuh pendidikan sebagai teknisi kimia, ia memilih jalur imamat, bergabung dengan Serikat Yesus (SJ) dan kemudian menjalani studi humaniora di Chili. Setelah kembali ke Argentina, beliau menjadi profesor filsafat serta psikologi, sebelum akhirnya diangkat menjadi pemimpin Provinsi Jesuit Argentina pada tahun 1973.
Karir gerejawi Fransiskus terus menanjak. Pada 20 Mei 1992, ia diangkat sebagai Uskup Auca dan Uskup Auksilier Buenos Aires oleh Paus Yohanes Paulus II, dan pada tahun 1998, ia menjadi Uskup Agung Buenos Aires.
Dikenal karena kesederhanaannya, ia sering menggunakan transportasi umum dan memilih tinggal di apartemen sederhana.
Pada 13 Maret 2013, dalam suasana penuh harapan setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI, Fransiskus terpilih sebagai Paus ke-266, mengambil nama “Fransiskus” sebagai penghormatan kepada Santo Fransiskus dari Assisi, simbol kerendahan hati dan kepedulian terhadap kaum miskin.
Kepemimpinan dan Reformasi di Tahta Suci
Sebagai Paus, Fransiskus menandai masa jabatannya dengan komitmen mendalam terhadap keadilan sosial, dialog antaragama, dan reformasi internal Gereja. Ia memilih tinggal di Domus Sanctae Marthae, sebagai bentuk pendekatan pastoral yang lebih dekat dengan umat.
Paus Fransiskus juga menandai masa kepemimpinannya dengan mengadakan lima Sinode para Uskup dan menciptakan 163 kardinal dari 73 negara, memperluas representasi Gereja secara global. Ia juga menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia bersama Imam Besar Al-Azhar, Syekh Ahmad al-Tayyeb, pada 4 Februari 2019, yang menyerukan kerja sama lintas agama.
Dalam bidang doktrinal, Paus Fransiskus menghasilkan banyak dokumen penting, termasuk empat ensiklik: Lumen Fidei (2013) tentang iman, Laudato si (2015) tentang tanggung jawab manusia terhadap lingkungan, Fratelli Tutti (2020) tentang persaudaraan manusia, dan Dilexit Nos (2024) tentang devosi kepada Hati Kudus Yesus.
Selain itu, ia memperkenalkan reformasi besar terhadap Kuria Romawi melalui konstitusi apostolik Praedicate Evangelium (2022), mempercepat proses pembatalan pernikahan gerejawi, dan memperketat hukum terkait kejahatan seksual dalam Gereja.
Akhir Hidup dan Peninggalan Abadi
Paus Fransiskus menderita pneumonia bilateral pada awal tahun 2025 dan menghabiskan hampir 40 hari di Rumah Sakit Gemelli sebelum akhirnya kembali ke Vatikan. Pada 20 April 2025, Hari Raya Paskah, beliau memberikan berkat terakhir Urbi et Orbi dari balkon Basilika Santo Petrus.
Beliau wafat pada 21 April 2025, dalam usia 88 tahun, 4 bulan, dan 4 hari. Masa jabatannya sebagai pemimpin Gereja Katolik dunia berlangsung selama 12 tahun, 1 bulan, dan 8 hari.
Dalam Akta pemakamannya, tercatat pesan penuh makna: "Semoga engkau selalu hidup dalam Kristus, Bapa Suci!"
Paus Fransiskus meninggalkan jejak mendalam sebagai seorang gembala yang rendah hati, pembela orang miskin, pejuang dialog antaragama, dan seorang bapa bagi seluruh umat manusia.(AD)
Sumber: Vatican News
Posting Komentar