Terungkap! Benarkah Santo Yosef Berusia 90 Tahun Saat Menikahi Maria?
![]() |
Santo Yosef, ayah angkat dari Yesus |
Katolik Terkini - Santo Yosef, suami dari Santa Perawan Maria dan ayah angkat Yesus Kristus, sering digambarkan dalam berbagai cara sepanjang sejarah Gereja Katolik. Salah satu perdebatan menarik adalah mengenai usianya ketika ia menikahi Maria.
Beberapa tradisi menyebutkan bahwa Santo Yosef berusia 90 tahun, sementara pendapat lain menyatakan bahwa ia masih muda dan penuh energi.
Santo Yosef: Pria Tua atau Pria Muda?
Alkitab tidak secara eksplisit menyebutkan usia Santo Yosef saat menikahi Maria dan menyambut Kanak-Kanak Yesus. Yang diketahui dengan pasti adalah bahwa Maria tetap perawan sepanjang hidupnya, tanpa memiliki hubungan suami-istri dengan Yosef. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Yosef mungkin sudah tua dan tidak memiliki dorongan seksual.
Dalam beberapa tradisi Katolik, Santo Yosef diyakini berusia 90 tahun saat ia dipilih untuk menikahi Maria. Ensiklopedia Katolik mencatat bahwa para imam di Yudea mencari seorang pria terhormat dari suku Yudea untuk menjadi suami Maria, yang saat itu berusia 12 hingga 14 tahun. Yosef, yang diduga berusia 90 tahun, dipilih melalui sebuah mukjizat. Dua tahun kemudian, peristiwa Kabar Sukacita terjadi.
Masalah dengan Pandangan Yosef sebagai Pria Tua
Meskipun banyak ikonografi awal yang menggambarkan Santo Yosef sebagai pria lanjut usia, ada beberapa permasalahan dengan pandangan ini. Salah satunya adalah perjalanan ke Mesir yang dilakukan Yosef setelah kelahiran Yesus.
Melarikan diri dari Herodes dengan bayi kecil dalam perjalanan yang berat akan sangat sulit bagi pria berusia 90 tahun.
Selain itu, pandangan ini dapat merendahkan kekudusan Yosef. Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yosef adalah pria yang adil, suci, dan mampu menahan hasratnya untuk menghormati keperawanan Maria.
Santo Yohanes Paulus II dalam bukunya Theotokos: A Catechesis on Mary, Mother of God menolak gagasan bahwa Yosef hanyalah seorang pelindung Maria yang sudah tua. Menurutnya, Yosef memiliki kesempurnaan batin dan kasih yang murni terhadap Maria.
Pandangan Lain: Yosef adalah Pria Muda
Beberapa teolog Katolik, termasuk Uskup Agung Fulton Sheen dalam bukunya The World’s First Love, berpendapat bahwa Yosef adalah pria muda, kuat, dan penuh energi. Ia menggambarkan Yosef sebagai seorang pria yang bekerja di bengkel kayu, memiliki semangat dan gairah yang terkendali.
Hidup dalam kemurnian mungkin tampak sulit bagi kebanyakan orang, tetapi dengan rahmat Tuhan, hal itu bisa terjadi. Santo Yosef menjadi contoh utama bagi umat Katolik dalam menjaga kesucian dan kesetiaan kepada Tuhan.
Perdebatan mengenai usia Santo Yosef masih terus berlanjut. Namun, yang terpenting bukanlah berapa usianya, melainkan bagaimana ia menjalani hidupnya dengan penuh iman, kesucian, dan tanggung jawab sebagai pelindung Yesus dan Maria. Umat Katolik dapat meneladani kesabaran, keteguhan, dan keimanan Santo Yosef dalam menjalani kehidupan sehari-hari.(AD)
Tulisan ini disadur dari aleteia.org
Posting Komentar