-->
Telusuri
24 C
id
Katolik Terkini
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
  • Sosok
  • Humaniora
    • Humaniora
  • Refleksi
  • Lifestyle
  • Travelling
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
Katolik Terkini
Telusuri
Beranda Filsafat Humaniora Makna dan Praktik Humanisme Keagamaan dalam Era Kontemporer
Filsafat Humaniora

Makna dan Praktik Humanisme Keagamaan dalam Era Kontemporer

Katolik terkini
Katolik terkini
18 Agu, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Makna dan Praktik Humanisme Keagamaan dalam Era Kontemporer

Katolik Terkini - Humanisme Modern sering kali dihubungkan dengan sekularisme, tetapi tidak boleh dilupakan bahwa humanisme juga memiliki akar yang kuat dalam tradisi keagamaan yang berpengaruh.

Selama masa Renaisans, pengaruh keagamaan pada humanisme lebih cenderung bersifat Kristen, namun seiring waktu, humanisme telah berkembang menjadi lebih beragam dalam hal pandangan agama.

Setiap keyakinan keagamaan yang mengintegrasikan prinsip-prinsip humanistik dapat disebut sebagai humanisme keagamaan. Ini mencerminkan bagaimana Humanisme Kristen, misalnya, memadukan nilai-nilai agama dengan prinsip-prinsip humanistik. Meskipun demikian, lebih tepat untuk menggambarkan hal ini sebagai agama yang diberdayakan oleh pemikiran humanis daripada sebagai humanisme yang diarahkan pada aspek keagamaan.

Namun, dalam konteks ini, kita tidak sedang membahas jenis humanisme keagamaan tertentu. Humanisme keagamaan memiliki dasar yang sama dengan jenis humanisme lain, yaitu perhatian utama terhadap kemanusiaan, kebutuhan manusia, dan pengalaman manusia. Bagi mereka yang menganut humanisme keagamaan, fokus etisnya terletak pada manusia dan segala hal yang bersifat manusiawi.

Individu-individu yang mengidentifikasi diri sebagai humanis keagamaan telah ada sejak awal gerakan humanisme modern. Dalam 34 orang yang menandatangani Manifesto Humanis pertama, 13 di antaranya adalah pendeta Unitarian, satu adalah seorang rabbi liberal, dan dua lainnya adalah pemimpin dalam Kebudayaan Etika. Tidak dapat disangkal bahwa kehadiran dimensi keagamaan dalam humanisme modern sangatlah penting.

Perbedaan dalam Pendekatan

Humanisme keagamaan dibedakan dari bentuk humanisme lainnya melalui sikap dasarnya dan pandangannya terhadap esensi humanisme. Humanis keagamaan menghargai humanisme secara religius.

Ini melibatkan pendefinisian agama dari perspektif fungsional, yaitu mengidentifikasi fungsi-fungsi psikologis atau sosial tertentu dari agama sebagai ciri khas yang membedakannya dari sistem kepercayaan lain.

Fungsi-fungsi agama yang sering diakui oleh humanis keagamaan meliputi pemenuhan kebutuhan sosial kelompok (seperti pembentukan moral, perayaan bersama, dan pengembangan komunitas) dan pemenuhan kebutuhan individu (seperti pencarian makna dan tujuan hidup, menghadapi tragedi dan kehilangan, serta aspirasi untuk kemajuan).

Bagi humanis keagamaan, memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini adalah inti dari agama; agama dianggap berhasil ketika ia memfasilitasi pemenuhan kebutuhan tersebut. Pendekatan ini menempatkan tindakan dan hasil di atas doktrin dan tradisi, sejalan dengan prinsip humanis bahwa pertolongan dan harapan ditemukan melalui hubungan sesama manusia.

Bagaimanapun juga masalah yang dihadapi, solusinya terletak pada usaha kolektif, dan tidak semestinya menunggu intervensi dewa atau roh.

Karena humanisme keagamaan berfokus pada konteks sosial dan individual dalam mencapai tujuan ini, humanisme ini diamalkan melalui ritual dan komunitas agama. Sebagai contoh, Masyarakat Kebudayaan Etika atau kelompok-kelompok terkait dalam Masyarakat Keagamaan Humanistik Yudaisme atau Asosiasi Unitarian-Universalis. Grup-grup ini secara eksplisit mengakui komitmen mereka terhadap humanisme dalam konteks keagamaan modern.

Beberapa humanis keagamaan bahkan lebih jauh dengan berpendapat bahwa pemenuhan kebutuhan sosial dan individual ini hanya mungkin terjadi melalui praksis agama. Paul H. Beattie, mantan presiden Fellowship of Religious Humanists, berpendapat bahwa komunitas agama adalah cara terbaik untuk menyebarkan dan memperkuat prinsip-prinsip hidup yang baik.

Oleh karena itu, ia dan yang sependapat dengannya menganggap bahwa pemenuhan kebutuhan ini hanya bisa dicapai melalui keterlibatan dalam agama, meskipun bukan selalu melalui sistem keagamaan supernatural tradisional. Segala cara yang berusaha memenuhi kebutuhan ini, menurut pandangan ini, dapat dianggap sebagai aspek keagamaan, termasuk humanisme sekuler, meskipun tampaknya terdapat paradoks dalam istilah tersebut.

Via Filsafat
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Media Sosial

facebook Like
twitter Follow
youtube Langganan
instagram Follow

Featured Post

Festival Golo Koe: Sejarah, Makna, dan Perkembangannya Menuju Top 10 Kharisma Event Nusantara 2025

Katolik terkini- Juni 17, 2025 0
Festival Golo Koe: Sejarah, Makna, dan Perkembangannya Menuju Top 10 Kharisma Event Nusantara 2025
Katolik Terkini - Festival Golo Koe kembali hadir di tahun 2025, menandai tahun keempat penyelenggaraannya sebagai festival keagamaan Katolik yang berpadu era…

Most Popular

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Makna Ziarah Porta Sancta bagi Para Guru SMK Asisi Tebet di Tahun Yubileum

Makna Ziarah Porta Sancta bagi Para Guru SMK Asisi Tebet di Tahun Yubileum

Juni 16, 2025

Editor Post

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025
Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

April 11, 2025
Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

April 11, 2025
PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

Desember 16, 2023

Popular Post

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Makna Ziarah Porta Sancta bagi Para Guru SMK Asisi Tebet di Tahun Yubileum

Makna Ziarah Porta Sancta bagi Para Guru SMK Asisi Tebet di Tahun Yubileum

Juni 16, 2025

Populart Categoris

  • Berita624
  • Cerpen7
  • Doa74
  • Film16
  • Filsafat7
  • Internasional255
  • Jelajah107
  • Lifestyle177
  • Nasional81
  • Pelayanan Sosial85
  • Puisi2
  • Refleksi234
  • Sosok266
  • Teologi62
Katolik Terkini

Tentang Kami

Katolik Terkini adalah platform berita online independen yang memiliki komitmen kuat untuk menyajikan informasi, berita, dan data seputar Gereja Katolik, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Kontak kami: katolikterkini@gmail.com

Follow Us

© KATOLIK TERKINI oleh Katolik Terkini
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Daftar Isi Katolik Terkini