Menguatkan yang Terluka, Menyambung Hidup yang Tersisa: Misi Kemanusiaan Caritas Indonesia di Sumatra
![]() |
| Pendistribusian bantuan paket sembako ke masyarakat Dusun Aek Maranti, Tapanuli Tengahh (Sumber foto : Caritas Indonesia) |
Katolik Terkini - Caritas Indonesia bersama jaringan Caritas Keuskupan di seluruh Indonesia terus bergerak cepat memberikan pelayanan kemanusiaan bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang, tanah longsor, dan cuaca ekstrem di wilayah Sumatra. Hingga saat ini, pelayanan kemanusiaan telah dibuka dan berjalan di tiga wilayah keuskupan, yakni Keuskupan Sibolga, Keuskupan Padang, dan Keuskupan Agung Medan.
Pelayanan di masing-masing keuskupan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan paroki, para imam dan suster, umat, mitra lokal, serta relawan. Koordinasi lintas jaringan ini memungkinkan respon darurat dilakukan secara cepat, tepat, dan menjangkau lebih banyak penyintas.
Di Keuskupan Sibolga, Pos Layanan Kemanusiaan Jaringan Caritas Indonesia bersama Caritas-PSE Keuskupan Sibolga telah dibuka di Wisma Kristoporus, Jalan Dr. F. L. Tobing No. 6, Huta Tonga-Tonga, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga. Pos ini menjadi pusat respon dan pelayanan kemanusiaan yang dikelola oleh jaringan Caritas Indonesia.
Respons cepat di Keuskupan Sibolga dilaksanakan di wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga. Caritas Indonesia dan Caritas-PSE Keuskupan Sibolga membuka tiga pos layanan sekaligus dapur umum di Desa Huta Godang, Batang Toru, Tapanuli Selatan; Gereja Santo Yohanes Penginjil, Pinangsori, Tapanuli Tengah; serta Gereja Santo Yosef, Pandan, Tapanuli Tengah.
Di ketiga lokasi tersebut, Caritas memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dan dapur umum. Sejak 26 November, dapur umum telah mendistribusikan rata-rata 300 hingga 400 paket makanan per hari. Sebelumnya, dapur umum juga dibuka di Kota Sibolga pada periode 26 November hingga 2 Desember 2025 dengan kapasitas pelayanan mencapai 1.000 porsi makanan per hari.
Selain itu, Caritas mengelola lima shelter pengungsian yang menampung 610 kepala keluarga atau sekitar 3.050 jiwa. Shelter-shelter ini telah dilengkapi dengan tikar, terpal, selimut, dan bantuan makanan, serta diperuntukkan bagi keluarga yang rumahnya terdampak banjir dan belum dapat dihuni kembali.
Untuk pelayanan kesehatan, posko layanan kesehatan didirikan bekerja sama dengan rumah sakit dan klinik mitra, tarekat religius, serta relawan dokter dan tenaga medis. Tim medis Caritas Indonesia yang terdiri dari tiga dokter, satu psikolog, dan tiga tenaga medis memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada para penyintas.
Pada 6–7 Desember 2025, tercatat sebanyak 141 pasien telah dilayani dengan keluhan utama diare, penyakit kulit, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
![]() |
| Pelayanan Kesehatan di Desa Huta Gurgur, Kabupaten Karo |
Dalam distribusi kebutuhan pokok, Caritas Indonesia telah menyalurkan bantuan kepada 1.310 kepala keluarga atau sekitar 6.550 jiwa di delapan desa, yakni Pandan, Hamatete, Pinangsori, Sugusagi, Sugusapu Huta Godang, Sibolga City, Pangaribuan, dan Ujung Padang.
Paket bantuan berisi beras, gula, minyak goreng, mi instan, susu kental, ikan kaleng, biskuit, kopi atau teh, sabun, sampo, pasta gigi, ember 20 liter, popok, handuk, serta pakaian baru.
Sementara itu, di Keuskupan Padang, Caritas Indonesia telah mengirimkan relawan Core Response Team (CRT) untuk mendukung respon kebencanaan banjir di Kota Padang. Caritas Indonesia dan Caritas Padang berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, serta paroki-paroki setempat untuk melakukan kajian cepat dan koordinasi lapangan.
Caritas Padang juga bekerja sama dengan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) membuka pos layanan dan mendistribusikan bantuan darurat di Kota Padang. Hingga saat ini, respon kemanusiaan di wilayah tersebut telah menjangkau 1.665 jiwa atau 293 rumah tangga terdampak.
Caritas turut mendukung operasional dua dapur umum yang dibuka oleh Paroki Santo Fransiskus Asisi Padang Baru, masing-masing di pusat paroki dan di Stasi Pasaman Barat. Kedua dapur umum tersebut menyediakan sekitar 200 porsi makanan per hari.
Untuk layanan kesehatan, Caritas bekerja sama dengan Rumah Sakit Yos Sudarso Padang membuka pelayanan kesehatan di Batang Anai, Padang Pariaman, pada 6 Desember 2025. Dalam kegiatan tersebut, enam dokter melayani 193 pasien dengan keluhan diare, penyakit kulit, dan ISPA.
Distribusi bantuan di Padang mencakup bahan kebutuhan pokok seperti beras, telur, ikan, minyak goreng, biskuit, bawang merah, cabai, serta air minum. Selain itu, Caritas juga menyalurkan perlengkapan kebersihan seperti ember, sekop, dan gerobak dorong untuk mendukung proses pembersihan lumpur dan sampah pascabanjir.
Sebanyak 293 paket peralatan kesehatan juga telah dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Saat ini, Caritas Padang bersama Caritas Indonesia masih melanjutkan kajian cepat untuk mengidentifikasi kebutuhan lanjutan warga terdampak.
Di Keuskupan Agung Medan, delapan titik shelter pengungsian telah dibuka dan dikelola oleh paroki-paroki setempat. Shelter tersebut menampung 5.469 jiwa atau 1.274 kepala keluarga, serta dilengkapi dengan terpal, tikar, selimut, dan bantuan sandang.
Untuk pelayanan dapur umum dan distribusi makanan, Caritas Medan telah menjangkau 13.219 jiwa atau 2.824 kepala keluarga. Bantuan yang disalurkan berupa beras, minyak goreng, ikan, mi instan, LPG, gula, biskuit, dan susu.
Caritas Medan juga menginisiasi pelayanan kesehatan di Desa Huta Gurgur, Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, yang hingga kini telah melayani 68 pasien penyintas bencana.
Sebagai wujud solidaritas lintas keuskupan, Caritas Medan turut mengirimkan bantuan untuk respon di Keuskupan Sibolga berupa 2,5 ton beras, air minum, mi instan, susu, minyak goreng, gula, biskuit, sandang, sayuran segar, bumbu dapur, serta obat-obatan.
Selain distribusi bantuan, Caritas Indonesia menekankan pentingnya penguatan koordinasi internal melalui Caritas Response Team (CRT). Sebanyak 10 anggota CRT dijadwalkan diberangkatkan untuk memperkuat respon di lapangan, dengan pembagian peran sesuai keahlian masing-masing agar respon dapat dimonitor dan dievaluasi secara berkala.
Direktur Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk, Pr., menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung pelayanan kemanusiaan bagi para penyintas bencana di Sumatra.
“Caritas Indonesia mengucapkan terima kasih atas uluran kasih dari banyak pihak, doa, dukungan, bahkan keterlibatan langsung para relawan dan semua yang membantu. Semoga semangat ini menguatkan saudara-saudari kita yang terdampak,” ujarnya.
Respon kebencanaan ini merupakan wujud nyata komitmen Caritas Indonesia untuk hadir bersama masyarakat yang menderita, dengan mengedepankan prinsip solidaritas, pelayanan, dan cinta kasih.
Ke depan, Caritas Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan keuskupan, lembaga Gereja, serta mitra lokal agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau lebih banyak penyintas dan proses pemulihan dapat berlangsung secara berkelanjutan.(AD)
Sumber : Caritas Indonesia


Posting Komentar