Di Tengah Ancaman, Umat Kristiani Pakistan Rayakan Natal dengan Semangat Damai
![]() |
| Sumber foto dari Vatican News |
Katolik Terkini - Menjelang perayaan Natal, pemerintah Pakistan bersama komunitas Kristiani setempat mengambil langkah-langkah pengamanan khusus untuk memastikan keamanan maksimal di sekitar gereja-gereja Kristen.
Kebijakan ini diterapkan di berbagai provinsi sebagai respons atas meningkatnya kekhawatiran terhadap ancaman terorisme.
Selain mempersiapkan perayaan Natal seperti ibadah, jamuan makan, dan pemberian hadiah, umat Kristiani di Pakistan kini juga memusatkan perhatian pada aspek keamanan. Otoritas sipil di sejumlah wilayah telah mengeluarkan protokol pengamanan khusus guna melindungi umat selama liburan Natal.
Menurut kantor berita Fides milik Vatikan, seperti dikuti dari Vatican News, langkah-langkah pengamanan tersebut diterapkan di beberapa distrik dan disusun melalui konsultasi serta koordinasi dengan komunitas Kristen dan para pemimpin Gereja.
Protokol ini mencakup penugasan personel keamanan di sekitar gereja, pengaturan lalu lintas, peningkatan penerangan jalan, serta pembersihan area sekitar tempat ibadah.
Perlindungan Minoritas Jadi Prioritas Negara
Pastor paroki di Lahore sekaligus petugas komunikasi Konferensi Waligereja Pakistan, Pastor Qaisar Feroz, menjelaskan bahwa pengamanan ekstra ini diberlakukan menyusul sejumlah serangan teroris yang pernah terjadi di Pakistan serta perkembangan terbaru konflik di kawasan Afghanistan.
“Setelah berbagai serangan yang terjadi dan situasi regional yang tidak stabil, ada ketakutan luas akan kemungkinan serangan teroris di masyarakat Pakistan,” ujar Pastor Feroz.
Ia menambahkan bahwa rencana perlindungan negara secara khusus mencakup gereja-gereja, terutama selama masa Natal.
Gereja-gereja akan memberlakukan pemeriksaan keamanan di pintu masuk, sementara perwakilan umat Kristen dan aparat kepolisian telah menggelar pertemuan untuk merancang langkah-langkah pengamanan yang sesuai.
Aparat keamanan juga melakukan kunjungan langsung ke sejumlah gereja untuk menyusun rencana perlindungan berdasarkan kondisi dan struktur bangunan.
Menurut Pastor Feroz, pemerintah Pakistan telah menegaskan bahwa “perlindungan terhadap nyawa, harta benda, dan ketenangan batin kelompok minoritas merupakan prioritas mutlak.”
Selain itu, Kepolisian Islamabad mengimbau seluruh warga untuk segera melaporkan setiap aktivitas mencurigakan demi mencegah potensi ancaman.
Semangat Natal Tetap Dikumandangkan
Di tengah pengamanan ketat, umat Kristiani di Pakistan tetap berkomitmen merayakan Natal sebagai momentum persaudaraan dan perdamaian lintas agama. Pastor Feroz menegaskan bahwa komunitas Kristen ingin menghadirkan semangat Natal kepada seluruh rakyat Pakistan, tanpa memandang latar belakang agama.
Baru-baru ini di Lahore, dua acara publik telah digelar, satu diselenggarakan oleh pemerintah dan satu oleh komunitas Katolik. Dalam kedua acara tersebut, Natal ditegaskan sebagai perayaan yang membawa pesan damai bagi seluruh masyarakat.
Pastor Feroz menggambarkan prosesi Natal yang dikoordinasikan oleh otoritas sipil sebagai wujud persatuan dan keharmonisan antarumat beragama.
“Ini adalah momen kebersamaan, di mana masyarakat berbagi pesan damai dan sukacita,” ujarnya.
Menurutnya, perayaan tersebut menjadi kesempatan bagi umat Kristiani Pakistan untuk menegaskan makna sejati Natal, yakni kasih, harapan, dan persatuan.
Seruan Perdamaian Lintas Agama
Di tengah situasi global yang dipenuhi konflik dan kekerasan, umat Kristiani Pakistan menempatkan diri sebagai pembawa pesan perdamaian. Pastor Feroz menyampaikan bahwa melalui Natal, Yesus menghadirkan semangat rekonsiliasi dan damai yang ditawarkan kepada seluruh masyarakat.
Semangat tersebut, lanjutnya, ditujukan tidak hanya kepada umat Muslim dan komunitas agama lain di Pakistan, tetapi juga kepada pemerintah serta negara-negara tetangga seperti India dan Afghanistan yang tengah mengalami ketegangan.
Sebagai bagian dari upaya ini, pada 21 Desember di Karachi, komunitas Kristen setempat akan menggelar aksi publik untuk perdamaian bersama otoritas sipil dan pemuka agama. Sementara itu, di berbagai kota lain di Pakistan, pertemuan lintas agama akan diselenggarakan oleh paroki, asosiasi, keuskupan, dan pusat studi.
Tujuan utama dari rangkaian kegiatan tersebut adalah menegaskan kembali komitmen bersama terhadap perdamaian dan persatuan, yang diharapkan tercermin dalam kehidupan sosial masyarakat sehari-hari.(AD)
Sumber: Vatican News

Posting Komentar