Paus Leo XIV Kenang Paus Fransiskus: ‘Ia Mengajarkan Harapan yang Lahir dari Paskah’
Katolik Terkini - Paus Leo XIV memimpin Misa Requiem untuk mendiang Paus Fransiskus serta para Kardinal dan Uskup yang wafat sepanjang tahun terakhir. Dalam perayaan Ekaristi yang khidmat di Basilika Santo Petrus, Bapa Suci mendoakan agar jiwa-jiwa mereka “disucikan dari segala noda” dan “bersinar laksana bintang di langit.”
Misa Requiem ini merupakan tradisi tahunan Gereja Katolik yang didedikasikan bagi para gembala Gereja yang telah berpulang sepanjang tahun.
Dalam homilinya, seperti dilansir dari Vatican News, Paus Leo XIV memohon agar rahmat Allah menyucikan para pelayan Gereja itu dari segala dosa, serta menuntun mereka kepada kemuliaan abadi di surga.
“Semoga semangat rohani mereka tetap menjangkau kita, yang masih berziarah di dunia ini, dalam keheningan doa,” ujar Paus mengutip Mazmur, “Berharaplah kepada Allah, sebab aku akan kembali memuji-Nya, Penolongku dan Allahku.”
Doa Khusus bagi Paus Fransiskus
Paus Leo XIV secara khusus mengenang Paus Fransiskus, yang wafat setelah membuka Pintu Suci dan memberikan Berkat Paskah kepada Roma dan seluruh dunia. Dengan penuh kasih, Bapa Suci berdoa bagi jiwa pendahulunya itu yang dikenal karena kesederhanaan dan kepeduliannya kepada kaum kecil.
“Tahun Yubileum ini memberikan Misa Requiem ini cita rasa yang khas,” tutur Paus. “Itulah cita rasa harapan Kristiani.”
Lebih lanjut, Paus menyoroti kisah dua murid di Emaus dari Injil Lukas. Perjumpaan mereka dengan Kristus yang bangkit, katanya, menjadi gambaran nyata dari peziarahan harapan yang senantiasa menyertai perjalanan hidup orang beriman.
Tragedi Kematian dan Harapan yang Lahir dari Salib
Merenungkan kisah Emaus, Paus Leo mengingatkan bahwa perjumpaan para murid itu berawal dari pengalaman pahit: kematian Yesus yang kejam. Kematian seperti itu, tegasnya, masih terjadi di zaman ini, menimpa banyak orang kecil yang tak bersalah, korban kekerasan dan dosa manusia.
“Kita tidak dapat dan tidak boleh berkata laudato si, terpujilah Engkau, atas kematian seperti ini,” ujar Paus. “Sebab Allah Bapa tidak menghendaki kematian, melainkan mengutus Putra-Nya ke dunia untuk membebaskan kita darinya.”
Namun justru melalui penderitaan dan kematian-Nya, Yesus masuk ke dalam kemuliaan dan memberikan kehidupan kekal bagi umat manusia.
“Hanya Dia yang dapat menanggung kematian tanpa dirusak olehnya,” lanjut Paus.
Ketika manusia mengakui bahwa hanya Kristus yang memiliki sabda kehidupan kekal, maka sabda itu, kata Paus, “mampu menyalakan kembali iman dan harapan dalam hati kita.”
Harapan itu bukan sekadar semangat lama yang hidup kembali, melainkan “sebuah kenyataan baru, rahmat dari Dia yang bangkit. Itulah harapan Paskah.”
Harapan Paskah yang Mengubah Makna Kematian
Dengan harapan Paskah itu, Paus Leo mengutip doa Santo Fransiskus dari Asisi: “Terpujilah Engkau, Tuhanku, atas saudari kami, kematian jasmani.”
“Kasih Kristus yang tersalib dan bangkit telah mengubah kematian: dari musuh, kini menjadi saudari,” ujar Paus.
Ia mengakui bahwa manusia wajar berduka atas kematian orang terkasih, terlebih kematian orang tak berdosa yang disebabkan penyakit atau kekerasan. Namun iman Kristiani tetap meneguhkan harapan, sebab bahkan kematian yang paling tragis pun tidak dapat menghalangi Tuhan untuk menyambut jiwa manusia dalam pelukan kasih-Nya.
“Tubuh kita yang fana, sekalipun telah rusak, akan diubah menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia,” tutur Paus dengan penuh harapan.
Para Gembala Sebagai Saksi Harapan Paskah
Menutup homilinya, Paus Leo XIV menegaskan bahwa Paus Fransiskus serta para Kardinal dan Uskup yang wafat selama tahun ini telah menjadi saksi dan pengajar harapan Paskah.
“Tuhan telah memanggil mereka dan menetapkan mereka menjadi gembala dalam Gereja-Nya,” ujar Bapa Suci.
“Melalui pelayanan mereka, mereka telah menuntun umat di jalan Injil dengan hikmat yang berasal dari Kristus, yang telah menjadi bagi kita hikmat, kebenaran, pengudusan, dan penebusan.”
Dengan nada penuh iman, Paus mengajak seluruh umat berdoa agar teladan dan semangat para gembala yang telah berpulang tetap hidup dalam hati umat beriman, meneguhkan Gereja dalam perjalanan menuju kehidupan kekal yang dijanjikan Kristus.(AD)

Posting Komentar