RD Agung, RD Ongko, dan RD Danier Rayakan Imamat ke-7: “Kami Bukan Malaikat, Tapi Dipilih Allah”

Katolik Terkini - Suasana penuh syukur dan sukacita mewarnai Perayaan Syukur Imamat ketujuh yang diselenggarakan di Pastoran Santo Yoseph Palembang pada Kamis, 29 Mei 2025 pukul 19.00 WIB.

Tiga imam yang merayakan ulang tahun imamat kali ini adalah RD. Yohanes Agung Apriyanto, RD. Yohanes Ongko Handoko, dan RD. Aloysius Albert Danier, bersama RD. Ignatius Sukari, RD. Markus Edi Sucipto, dan RD. Romanus Hadi Suryono yang juga turut hadir dalam momen spesial tersebut.

Perayaan ini turut dihadiri oleh Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono, para imam, frater, suster, serta perwakilan umat dari berbagai paroki, menjadikannya sebuah momentum kebersamaan dalam iman dan panggilan.

Refleksi dan Rasa Syukur dalam Ucapan Tulus Para Imam

Dalam sambutannya, RD. Aloysius Albert Danier menyampaikan ungkapan hati atas kebersamaan yang telah terjalin sejak masa seminari.

“Dari dulu kami selalu kompak dan dengan semangat itu kami saling menguatkan. Doa dari Bapak, Ibu, teman-teman dan para biarawan-biarawati sangat berarti bagi kami untuk terus melangkah ke depan,” ujarnya.

RD. Yohanes Ongko Handoko turut mengingatkan pentingnya dukungan umat dalam panggilan hidup para imam.

“Mohon jangan ditinggalkan, tolong diingatkan dan didoakan,” katanya haru.

Sementara itu, RD. Yohanes Agung Apriyanto mengungkapkan rasa syukur mendalam dan mempersembahkan refleksi panggilannya dalam bentuk puisi berjudul “Bejana Tanah Liat yang Dipilih Allah”.

Dalam bait-bait puitis yang menyentuh, ia mengisahkan perjalanan imamatnya yang penuh perjuangan, ketulusan, dan kepercayaan pada penyertaan Allah.

“Aku hanyalah manusia biasa yang dipilih Allah, bukan malaikat yang tak pernah salah. Tapi aku percaya, Allah memanggilku bukan karena aku sempurna, tetapi Ia menyempurnakan setiap orang yang dipilih-Nya,” demikian kutipan puisinya.

Puisi tersebut menjadi permenungan bersama yang menyadarkan bahwa panggilan imamat bukan tentang kesempurnaan, tetapi kesetiaan dalam melayani.

Pesan Pastor Paroki dan Uskup Agung: Tetap Setia dan Rukun dalam Panggilan

RD. Hyginus Gono Pratowo, Pastor Paroki Santo Yoseph Palembang, mengucapkan proficiat kepada para imam yang merayakan syukur imamat ke-7. Ia menekankan bahwa perayaan ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang proses kesetiaan dalam panggilan.

“Ekaristi adalah sumber dan puncak hidup imamat. Tujuh tahun ini adalah tentang bagaimana Anda bertahan, menghayati dan menjawab panggilan itu dalam suka dan duka,” ujar Romo Gono.

Dalam sambutannya, Mgr. Yohanes Harun Yuwono juga memberikan pesan mendalam bahwa panggilan imamat adalah sebuah perutusan ilahi yang tidak bisa dijalani sendirian.

“Mereka kuat karena doa dan dukungan umat. Maka mari kita terus mendoakan para imam kita. Mereka juga manusia biasa yang lemah dan rapuh,” pesannya.

Mgr. Harun juga turut menyemarakkan acara dengan bernyanyi dan menari bersama para imam dan umat, menunjukkan semangat kebersamaan dan kedekatan gembala dengan umatnya.

Tak lupa, beliau memberikan hadiah kepada tiga imam yang merayakan ulang tahun imamat mereka sebagai bentuk penghargaan dan dukungan moral.

Acara Penuh Sukacita dan Kekeluargaan

Perayaan syukur ini berlangsung dalam suasana yang sederhana namun meriah. Setelah misa dan sambutan, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan kue ulang tahun oleh ketiga imam, serta santap malam bersama. 

Hiburan musik yang dibawakan oleh Romo Gono dan Romo Kris menambah hangat suasana.

Momen ini menjadi saksi bahwa panggilan imamat tidak hanya tentang tugas pelayanan di altar, tetapi juga tentang kebersamaan, kesetiaan, dan kasih yang terus dipupuk dalam komunitas gereja.(AD)

Oleh: Andreas Daris (Kontributor Palembang)