-->
Telusuri
24 C
id
Katolik Terkini
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
  • Sosok
  • Humaniora
    • Humaniora
  • Refleksi
  • Lifestyle
  • Travelling
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
Katolik Terkini
Telusuri
Beranda Berita Internasional Jelajah Sosok Traveling Tradisi Kue Penyembuh Santo Nicholas: Sejarah dan Kekayaan Budaya Filipina
Berita Internasional Jelajah Sosok Traveling

Tradisi Kue Penyembuh Santo Nicholas: Sejarah dan Kekayaan Budaya Filipina

Katolik terkini
Katolik terkini
11 Nov, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Tradisi Kue Penyembuh Santo Nicholas Sejarah dan Kekayaan Budaya Filipina

Katolik Terkini - Kue Pan de San Nicolas, tidak hanya lezat di lidah, tetapi juga dianggap memiliki kekuatan penyembuhan di Filipina. 

Menurut ulasan Aleteia.org, Kue Pan de San Nicolas terbuat dari bahan-bahan alami seperti tepung arrowroot, santan kelapa, dan kuning telur. Kue ini diyakini dapat membantu penyembuhan penyakit ketika diberikan kepada orang sakit, sambil didoakan.

Sejarah kue penyembuh ini mencerminkan keberagaman budaya Filipina. Diperkenalkan oleh biarawan Spanyol pada abad ke-17, kue ini awalnya diberikan pada tanggal 10 September, perayaan Santo Nicholas dari Tolentino, dan dinamai Roti Santo Nicholas.

Penduduk setempat lalu belajar membuat kue ini dari biarawati Spanyol. Atching Lillian Borromeo, seorang koki dan sejarawan makanan, mengungkapkan bahwa pada abad ke-17, biarawati Spanyol di Filipina menghadapi kendala karena tidak ada semen saat itu, sehingga mereka menggunakan putih telur untuk bangunan gereja. Kelebihan kuning telur dari praktik ini menginspirasi resep kue San Nicolas.

Biarawati pintar tersebut juga menyesuaikan resep sesuai dengan bahan lokal. Santan kelapa menggantikan susu, dan tepung arrowroot menggantikan tepung terigu putih. Kue ini, mirip kue kering, menjadi tradisi dicintai oleh jutaan orang Filipina.

Selain sebagai penyembuh, kue San Nicolas juga membawa warisan identitas keluarga. Setiap keluarga membentuknya dengan cetakan yang diukir tangan menggunakan kayu mahoni, yakal, atau molave, mewariskan tradisi ini dari generasi ke generasi. 

Atching Lillian Borromeo menegaskan, "Cetakan tertua yang saya miliki berasal dari nenek buyut saya, sudah hampir 300 tahun."

Meskipun zaman telah berubah, beberapa keluarga tetap menjaga tradisi ini, mencetak kue dengan lambang Santo Nicholas dari Tolentino sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan nenek moyang mereka. 

Kue Pan de San Nicolas bukan hanya hidangan lezat, tetapi juga simbol kekayaan budaya dan kebersamaan yang terus dijaga di Filipina hingga hari ini.

Via Berita
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Media Sosial

facebook Like
twitter Follow
youtube Langganan
instagram Follow

Featured Post

Awali Tahun Ajaran Baru, Yayasan Sukma Tumbuhkan Nilai Rohani di Kalangan Guru dan Siswa

Katolik terkini- Juli 29, 2025 0
Awali Tahun Ajaran Baru, Yayasan Sukma Tumbuhkan Nilai Rohani di Kalangan Guru dan Siswa
Katolik Terkini - Dalam rangka membangun kehidupan rohani dan semangat baru menyambut tahun ajaran 2025/2026, Yayasan Sukma Manggarai Barat (YasukMabar) mengge…

Most Popular

Uskup Maksimus Regus Kunjungi Paroki Waning: 1200 Umat Terima Krisma

Uskup Maksimus Regus Kunjungi Paroki Waning: 1200 Umat Terima Krisma

Juli 25, 2025
Awali Tahun Ajaran Baru, Yayasan Sukma Tumbuhkan Nilai Rohani di Kalangan Guru dan Siswa

Awali Tahun Ajaran Baru, Yayasan Sukma Tumbuhkan Nilai Rohani di Kalangan Guru dan Siswa

Juli 29, 2025
 Ziarah Arca Bunda Maria Assumpta: Menyapa Umat dari Paroki ke Paroki di Keuskupan Labuan Bajo

Ziarah Arca Bunda Maria Assumpta: Menyapa Umat dari Paroki ke Paroki di Keuskupan Labuan Bajo

Juli 29, 2025
Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025

Editor Post

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025
Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

April 11, 2025
Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

April 11, 2025
PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

Desember 16, 2023

Popular Post

Uskup Maksimus Regus Kunjungi Paroki Waning: 1200 Umat Terima Krisma

Uskup Maksimus Regus Kunjungi Paroki Waning: 1200 Umat Terima Krisma

Juli 25, 2025
Awali Tahun Ajaran Baru, Yayasan Sukma Tumbuhkan Nilai Rohani di Kalangan Guru dan Siswa

Awali Tahun Ajaran Baru, Yayasan Sukma Tumbuhkan Nilai Rohani di Kalangan Guru dan Siswa

Juli 29, 2025
 Ziarah Arca Bunda Maria Assumpta: Menyapa Umat dari Paroki ke Paroki di Keuskupan Labuan Bajo

Ziarah Arca Bunda Maria Assumpta: Menyapa Umat dari Paroki ke Paroki di Keuskupan Labuan Bajo

Juli 29, 2025
Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025

Populart Categoris

  • Berita656
  • Cerpen7
  • Doa75
  • Film17
  • Filsafat7
  • Internasional274
  • Jelajah110
  • Lifestyle179
  • Nasional82
  • Pelayanan Sosial90
  • Puisi2
  • Refleksi247
  • Sosok271
  • Teologi64
Katolik Terkini

Tentang Kami

Katolik Terkini adalah platform berita online independen yang memiliki komitmen kuat untuk menyajikan informasi, berita, dan data seputar Gereja Katolik, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Kontak kami: katolikterkini@gmail.com

Follow Us

© KATOLIK TERKINI oleh Katolik Terkini
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Daftar Isi Katolik Terkini