-->
Telusuri
24 C
id
Katolik Terkini
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
  • Sosok
  • Humaniora
    • Humaniora
  • Refleksi
  • Lifestyle
  • Travelling
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
Katolik Terkini
Telusuri
Beranda Berita Daerah Jelajah Sosok Mengenal Uskup Siprianus Hormat dan Makna di Balik Lambang Keuskupannya
Berita Daerah Jelajah Sosok

Mengenal Uskup Siprianus Hormat dan Makna di Balik Lambang Keuskupannya

Perjalanan hidup dan pengabdian Mgr. Siprianus Hormat, uskup Katolik yang memiliki latar belakang keluarga sederhana dan pendidikan agama yang kuat.
Katolik terkini
Katolik terkini
03 Sep, 2023 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Mengenal Uskup Siprianus Hormat dan Makna di Balik Lambang Keuskupannya

Katolik Terkini - Uskup Siprianus Hormat, yang lahir pada 16 Juli 1965, telah menjadi figur yang penting dalam Gereja Katolik di Indonesia sejak dia diangkat sebagai Uskup Ruteng pada 13 November 2019. Namun, siapa sebenarnya Mgr. Siprianus Hormat, dan apa makna di balik lambang keuskupannya?

Perjalanan hidup dan Pengabdiannya

Mgr. Siprianus Hormat adalah anak kedua dari tujuh bersaudara dari pasangan Mikael Mahar dan Yuliana Nahus. Keluarganya, meskipun sederhana, menjalani disiplin yang ketat, dan ini membentuk dasar kehidupan berkeluarganya. Semangat Katolik dalam keluarganya memberikan fondasi kuat bagi panggilannya.

Pendidikan awalnya dimulai di SDK Ri'I dari 1974 hingga 1980, dan kemudian dia melanjutkan pendidikan tingkat SMP dan SMA di Seminari Pius XII Kisol dari 1980 hingga 1986. Pada tahun 1987, dia mendaftarkan diri untuk menjadi imam diosesan Keuskupan Ruteng.

Setelah itu, ia melanjutkan studi filsafat di STFK Ledalero dari tahun 1987 hingga 1991 dan studi teologi di Ledalero dari 1993 hingga 1995. Ia juga menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Seminari Pius XII Kisol dari tahun 1991 hingga 1993.

Pada April 1995, di Kapel Seminari Tinggi Santo Petrus di Ritapiret, Mgr. Siprianus menerima tahbisan diakonat dari Mgr. Anton Pain Ratu, S.V.D., yang merupakan Uskup Atambua. Kemudian, pada 8 Oktober 1995, ia ditahbiskan menjadi imam oleh Mgr. Eduardus Sangsun, S.V.D., Uskup Ruteng.

Tugas awalnya adalah sebagai Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Ruteng dan pastor kapelan di Paroki Santo Vitalis Cewonikit, Ruteng, hingga tahun 1996.

Dia kemudian bertugas di Lela, Maumere, Flores, dari tahun 1996 hingga 1997 sebagai pendamping (socius) para frater yang melaksanakan Tahun Orientasi Rohani (TOR). Selanjutnya, dia ditugaskan sebagai pastor rekan di Paroki Santo Paskalis, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dari tahun 1997 hingga 1999. Selama tugas ini, dia juga mengambil kursus bahasa Inggris.

Pendidikan lanjutnya dilakukan di Accademia Alfonsianum, Roma, Italia, untuk mengambil gelar Licenciat dalam bidang teologi moral dari tahun 1999 hingga 2001. Dia juga mengikuti kursus formasi dalam bidang Diploma Interdiscipline Studies di Universitas Kepausan Gregoriana pada tahun 2001 hingga 2002.

Baca juga:

  • Pentahbisan Dua Imam Baru Serikat Xaverian Mengukir Sejarahdi Pekanbaru
  • Paus Fransiskus Memimpin Dialog Antaragama di Mongolia:Pentingnya Keterbukaan dan Saling Memahami
  • Sejarah Kanonisasi Paus: Dari Santo Petrus hingga PausFransiskus

Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 2002, ia menjadi staf pembina Seminari Tinggi St Petrus Ritapiret. Dari tahun 2003 hingga 2012, ia juga menjadi Pembantu Ketua III dan staf pengajar di STFK Ledalero. Dia juga menjadi dosen tamu di STKIP Santo Paulus Ruteng dari tahun 2007 hingga 2011. Pada tahun 2011 hingga 2012, ia mengikuti kursus formasi di Varese, Italia.

Pada tahun 2012, Mgr. Siprianus ditunjuk sebagai Sekretaris Komisi Seminari Konferensi Waligereja Indonesia dan Sekretaris Harian Badan Kerjasama Bina Lanjut Imam Indonesia KWI. Sejak saat itu, ia mulai tinggal di Jakarta. Pada Oktober 2014, ia terpilih sebagai ketua UNIO Indonesia periode 2014–2017, sebuah perkumpulan para imam diosesan di Indonesia, dalam Musyawarah Nasional ke-11 di Ambon. Pada November 2016, ia terpilih sebagai Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia, menggantikan R.D. Yohanes Rasul Edy Purwanto.

Pada tanggal 13 November 2019, Mgr. Siprianus Hormat diumumkan sebagai Uskup Ruteng dalam Misa penutupan Sidang Tahunan Konferensi Waligereja Indonesia oleh Nuncio Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo.

Pengumuman yang sama dibacakan oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng, R.D. Alfonsius Segar, di Gereja Katedral Ruteng. Ini terjadi setelah mundurnya Mgr. Hubertus Leteng pada 11 Oktober 2017, dan selama masa kekosongan kepemimpinan di Ruteng, Uskup Denpasar, Mgr. Silvester Tung Kiem San, menjadi Administrator Apostolik.

Tahbisan Episkopal dan Makna Lambang Keuskupannya

Tahbisan episkopal Mgr. Siprianus berlangsung pada 19 Maret 2020, yang bertepatan dengan Hari Raya Santo Yusuf, di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga (Asumpta), Ruteng.

Penahbisan tersebut dipimpin oleh Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, didampingi oleh Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Uskup Agung Ende, dan Mgr. Silvester Tung Kiem San, Uskup Denpasar yang menjadi Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng sebelumnya.

Sehari sebelum tahbisan uskup, pada 18 Maret 2020, diadakan ibadat salve dan pemberkatan insignia di Gereja Katedral Lama Santo Yosef, Ruteng. Misa pontifikal perdana Mgr. Sipri berlangsung pada Sabtu, 21 Maret 2020.

Makna Lambang Keuskupan Mgr. Siprianus

Lambang keuskupan Mgr. Siprianus Hormat mencerminkan banyak aspek dari kehidupan dan panggilannya. Lambang ini terbagi dalam empat sisi perisai, masing-masing membawa makna yang dalam:

Sisi kiri atas dengan latar belakang abu-abu keperakan menunjukkan dedikasinya kepada Santo Siprianus dari Kartago. Lambang ini melibatkan daun palma, pedang emas, dan buku merah yang berjudul "Persatuan dalam Gereja Katolik". Ini menggambarkan pengabdian Mgr. Siprianus untuk mempersatukan dan memperkuat Gereja Katolik di wilayahnya.

Sisi atas sebelah kanan perisai menampilkan rumah adat Manggarai, yang melambangkan tempat kelahiran Mgr. Sipri. Ini menghubungkan dia secara mendalam dengan budaya dan masyarakat setempat di wilayah Keuskupan Ruteng.

Sisi sebelah kiri bawah dengan latar belakang merah terdiri dari setangkai padi, sarang laba-laba, dan kayu teno yang melambangkan Kabupaten Manggarai, tempat awal karya Mgr. Sipri. Ini menggarisbawahi kontribusinya dalam memajukan dan melayani komunitas setempat.

Sisi sebelah kanan bawah didedikasikan untuk Santa Perawan Maria dengan latar belakang warna biru dan mahkota kuning keemasan dengan 12 lingkaran berwarna hitam dan putih. Ini menunjukkan pengabdian dan kerendahan hati Mgr. Siprianus kepada Santa Perawan Maria, Ratu Para Rasul, dan penghormatan terhadap perannya dalam imannya.

Motto Penggembalaan

Mgr. Siprianus mengambil moto penggembalaannya dari 1 Korintus 16: 14, yakni "Omnia in Caritate" ("Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih"). Moto ini mencerminkan komitmen Mgr. Siprianus untuk melayani umatnya dengan kasih, menjadikan cinta sebagai landasan dalam semua tindakannya sebagai uskup.

Dalam perjalanan hidup dan pengabdian Mgr. Siprianus Hormat, tergambar cerita inspiratif tentang ketekunan dalam mencari pengetahuan dan pelayanan yang tulus kepada komunitasnya. Keuskupannya dan lambangnya mencerminkan nilai-nilai, dedikasi, dan cinta yang dia bawa dalam memimpin dan melayani Gereja Katolik di Keuskupan Ruteng.

Via Berita
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Media Sosial

facebook Like
twitter Follow
youtube Langganan
instagram Follow

Featured Post

Melki Laka Lena Temui Diaspora NTT di Vatikan, Bahas Pendidikan hingga Infrastruktur

Katolik terkini- Juni 18, 2025 0
Melki Laka Lena Temui Diaspora NTT di Vatikan, Bahas Pendidikan hingga Infrastruktur
Katolik Terkini - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, melakukan pertemuan hangat dengan diaspora NTT yang tinggal di Roma, Italia…

Most Popular

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Juni 18, 2025

Editor Post

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025
Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

April 11, 2025
Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

April 11, 2025
PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

Desember 16, 2023

Popular Post

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Juni 18, 2025

Populart Categoris

  • Berita626
  • Cerpen7
  • Doa74
  • Film16
  • Filsafat7
  • Internasional256
  • Jelajah107
  • Lifestyle177
  • Nasional81
  • Pelayanan Sosial85
  • Puisi2
  • Refleksi235
  • Sosok267
  • Teologi62
Katolik Terkini

Tentang Kami

Katolik Terkini adalah platform berita online independen yang memiliki komitmen kuat untuk menyajikan informasi, berita, dan data seputar Gereja Katolik, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Kontak kami: katolikterkini@gmail.com

Follow Us

© KATOLIK TERKINI oleh Katolik Terkini
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Daftar Isi Katolik Terkini