Tutup Novena Kanak-Kanak Yesus, Mgr. Yohanes Harun Yuwono: Keluarga adalah Ruang Menghadirkan Kasih Allah

PALEMBANG,
Katolikterkini.com – Rangkaian doa Novena Kanak-Kanak
Yesus yang telah berlangsung selama sembilan hari di Gereja Santo Yoseph
Palembang resmi ditutup pada Selasa (23/12). Sejak dimulai pada 13 Desember
lalu, umat dengan setia hadir setiap pukul 04.30 WIB untuk mempersiapkan batin
menyambut Natal.
Misa
penutupan hari kesembilan ini mengusung tema “Keluarga Bertumbuh dalam
Rencana Allah”. Ibadah dipimpin langsung oleh Uskup Agung Palembang, Mgr.
Yohanes Harun Yuwono, dengan didampingi oleh RD. Yohanes Kristianto
(Vikaris Jenderal KAPal), RD. Hyginus Gono Pratowo (Pastor Paroki),
serta RD. Daniel Depan Pratama (Pastor Rekan Paroki Santo Yoseph).
Gereja Santo Yoseph merupakan salah satu paroki di Keuskupan Agung Palembang yang aktif dalam pembinaan iman umat melalui berbagai kegiatan liturgi dan sosial, termasuk tradisi tahunan Novena Kanak-Kanak Yesus menjelang Hari Raya Natal.
Hidup
dalam Rencana Ilahi
Dalam homilinya, Mgr. Yohanes Harun Yuwono menekankan bahwa eksistensi setiap individu dan keluarga merupakan bagian dari rencana besar Tuhan. Ia mengingatkan bahwa tidak ada manusia yang bisa memilih latar belakang kelahiran, suku, maupun bangsanya.
"Kelahiran manusia semata-mata
terjadi karena kehendak Allah. Oleh karena itu, Allah menyertakan rencana ilahi
yang sering kali melampaui pemahaman manusia," ujar Mgr. Yuwono.
Beliau
menegaskan bahwa karena setiap pribadi berharga di mata Tuhan, maka tidak ada seorang
pun yang pantas untuk direndahkan, dilecehkan, atau dihina.
Suasana misa Kanak Kanak Yesus yang dipimpin oleh Mgr Yohanes Harun Yuwono
Keluarga
Sebagai Panggilan Luhur
Mgr Yohanes Harun Yuwono Uskup Agung Palembang juga menyoroti pentingnya peran keluarga sebagai institusi yang dibentuk dan diberkati oleh Allah. Panggilan hidup berkeluarga disebutnya sebagai tugas yang mulia. Keluarga seharusnya tidak menjadi tempat bagi konflik yang saling merendahkan, melainkan menjadi ruang untuk menghadirkan kasih Allah yang tulus, tanpa pamrih, dan tanpa pilih kasih.
"Kasih dalam keluarga harus senantiasa dirawat agar tetap menyala, sebagaimana ikrar dalam sakramen pernikahan. Dengan begitu, keluarga sungguh menjadi tempat kehadiran Allah sendiri," tambahnya.
Relevansi
dengan Tema Natal Nasional
Pesan ini selaras dengan tema Natal
Nasional 2025, “Allah Hadir, Untuk Menyelamatkan Keluarga”. Mgr. Yuwono
menjelaskan bahwa kehadiran Yesus di dunia melalui sebuah keluarga manusia
menegaskan rencana Allah untuk menebus dan menyelamatkan umat-Nya.
Keselamatan tersebut diharapkan
tidak hanya dirasakan secara internal dalam keluarga, tetapi juga berdampak
bagi masyarakat luas. Umat diajak meneladani ketaatan Santo Yosef dan Bunda
Maria dalam mendidik Yesus.
Mewariskan
Kasih Tanpa Kekerasan
Menutup pesannya, Mgr. Yuwono berpesan agar
keluarga-keluarga Katolik menjadi contoh keluarga ideal yang bebas dari
kekerasan, kebencian, dan permusuhan.
"Jika
orang tua mewariskan kasih kepada anak-anaknya, maka anak-anak tersebut akan
tumbuh menjadi pribadi yang manusiawi, beradab, dan membawa kebaikan bagi
sesama di tengah masyarakat," pungkasnya.
Kontributor
Palembang : Andreas Daris Awalistyo


Posting Komentar