Menjelang Natal, Paus Leo XIV Berdoa Agar Semua Anak Hidup dalam Damai
![]() |
| Paus Leo XIV pada Adven Keempat: Santo Yosef dan Harapan akan Damai bagi Anak-Anak |
Katolik Terkini - Pada Hari Minggu Adven Keempat, Paus Leo XIV mengajak umat beriman untuk merenungkan sosok Santo Yosef sebagai teladan iman, kesalehan, kasih, dan kerahiman dalam menantikan kelahiran Yesus Kristus.
Dalam katekese yang disampaikannya pada doa Angelus di Lapangan Santo Petrus, Paus menegaskan bahwa kebajikan Santo Yosef mendidik hati manusia untuk berjumpa dengan Kristus serta membangun relasi persaudaraan dengan sesama.
Merefleksikan Injil hari itu, Paus Leo XIV mengingatkan bahwa perutusan Santo Yosef diungkapkan Allah melalui sebuah mimpi.
Yosef menanggapi panggilan tersebut dengan iman yang teguh dan keberanian besar, tetap peka dan manusiawi meski dihadapkan pada tantangan yang amat berat. Sikap ini, menurut Paus, menunjukkan kedalaman iman Yosef yang sepenuhnya bersandar pada kehendak Allah.
Jalan Kerahiman dan Kepercayaan kepada Allah
Paus menjelaskan bahwa sebelum Malaikat menyingkapkan misteri ilahi yang sedang terjadi dalam diri Maria, Yosef telah lebih dahulu memilih jalan kerahiman. Ia mengambil sikap yang bijaksana, penuh kebaikan, dan tidak menghakimi.
Ketika rencana keselamatan Allah diungkapkan kepadanya melalui mimpi, kemurnian hati dan keluhuran budi Yosef semakin nyata saat ia menerima perannya sebagai suami Bunda Perawan Maria dan pelindung Sang Mesias.
“Dengan sebuah tindakan iman yang besar, Yosef meninggalkan bahkan sandaran terakhir dari rasa amannya dan melangkah menuju masa depan yang sepenuhnya berada di tangan Allah,” ujar Paus Leo XIV. Menurut Paus, sikap penyerahan diri inilah yang menjadi inti panggilan hidup Santo Yosef.
Kebajikan Santo Yosef Menjadi Inspirasi Umat
Dalam homilinya, Paus Leo XIV menegaskan bahwa liturgi Adven menampilkan kebajikan-kebajikan Santo Yosef; kesalehan, kasih, kerahiman, dan penyerahan diri, sebagai bekal rohani untuk menyambut Natal.
Kebajikan-kebajikan tersebut, kata Paus, bukan hanya bersifat pribadi, tetapi juga memiliki dimensi sosial karena membentuk hati yang terbuka terhadap kehadiran Allah dan sesama.
“Kesalehan dan kasih, kerahiman dan penyerahan diri adalah sikap-sikap yang menolong kita menjadi palungan yang menyambut, rumah yang ramah, dan tanda kehadiran Allah bagi satu sama lain,” tutur Paus.
Ajakan Meneladani Santo Yosef
Lebih lanjut, Paus Leo XIV mengajak umat beriman untuk secara konkret meneladani Santo Yosef dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di masa Adven sebagai masa rahmat. Umat diajak untuk mengampuni, menguatkan, serta menghadirkan harapan bagi orang-orang yang hidup bersama dan yang dijumpai dalam keseharian.
Paus juga mengingatkan pentingnya memperbarui sikap penyerahan diri kepada Tuhan melalui doa, dengan penuh kepercayaan pada penyelenggaraan ilahi.
Paus menegaskan bahwa umat beriman tidak berjalan sendiri dalam ziarah iman ini. Bunda Maria dan Santo Yosef, yang dengan iman dan kasih besar menjadi yang pertama menyambut Yesus Sang Juru Selamat dunia, senantiasa menyertai dan mendoakan Gereja.
Doa untuk Anak-Anak dan Perdamaian Dunia
Pada kesempatan tersebut, Paus Leo XIV juga menyapa lebih dari 1.500 anak dari Roma serta anak-anak dari berbagai negara, khususnya Spanyol dan Hong Kong, yang hadir di Lapangan Santo Petrus.
Anak-anak Roma membawa patung Bayi Yesus atau bambinelli untuk diberkati oleh Paus. Patung-patung tersebut akan ditempatkan di kandang Natal di rumah, sekolah, paroki, dan oratorium mereka.
Dalam pesannya kepada anak-anak, Paus mengajak mereka untuk mendoakan intensi Paus, terutama agar semua anak di dunia dapat hidup dalam damai. “Marilah kita berdoa bersama agar semua anak di dunia dapat hidup dalam damai,” ujar Paus dengan penuh haru.
Menutup perjumpaan tersebut, Paus Leo XIV menyampaikan ucapan terima kasih dan berkat apostoliknya. Ia mendoakan agar Bapa, Putra, dan Roh Kudus senantiasa memberkati umat beriman serta menganugerahkan Natal yang kudus dan penuh damai bagi semua.(AD)
Sumber Vatican News

Posting Komentar