PSE Keuskupan Agung Palembang Wujudkan Pertobatan Ekologis Lewat Hari Pangan Sedunia 2025
Katolik Terkini - Dalam semangat mewujudkan pertobatan ekologis dan ketahanan pangan berbasis komunitas, Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Palembang sukses menyelenggarakan rangkaian Perayaan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 24–26 Oktober 2025, ini dipusatkan di Gereja Santo Petrus, Sako Kenten, Palembang, dengan mengusung tema: “Membangun Jejaring Pendistribusian Pangan Sehat yang Berkelanjutan.”
Hari Pangan Sedunia, yang secara internasional diperingati setiap 16 Oktober, merupakan salah satu dari tiga pilar utama pelayanan Komisi PSE KaPal, selain Aksi Puasa Pembangunan (APP) dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
Tema tahun ini menjadi kelanjutan dari semangat dua tahun sebelumnya: “Bumi Sehat, Pangan Sehat” (Bengkulu, 2023) dan “Cipta dan Cinta Pangan Sehat” (Tegal Arum, 2024).
Langkah Nyata Bangun Ekosistem Pangan Sehat
Ketua Komisi PSE Keuskupan Agung Palembang, RD Laurentius Rakidi, dalam sambutannya menegaskan bahwa tema HPS tahun ini bukan sekadar slogan, melainkan langkah konkret untuk menanggapi persoalan yang dihadapi para pegiat pangan sehat di wilayah Keuskupan
“Kami menyadari bahwa di Keuskupan Agung Palembang ini sudah banyak pegiat yang berupaya keras menyediakan pangan sehat, mengolah sampah, dan membuat produk organik. Namun mereka sering kehilangan semangat karena belum ada peluang nyata dalam pendistribusian hasil produksinya,” ujar RD Rakidi.
Ia berharap kegiatan ini menjadi “titik terang” dalam membuka akses pasar dan membangun ekosistem pangan sehat yang berkelanjutan, sejalan dengan seruan Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si’ untuk menjaga Rumah Bersama melalui gaya hidup yang ramah lingkungan.
Tiga Hari Penuh: Spiritualitas, Edukasi, dan Aksi
Rangkaian HPS 2025 dirancang dengan menyentuh tiga aspek utama; iman, ilmu, dan aksi nyata, yang saling melengkapi.
Hari Pertama – Jumat, 24 Oktober 2025: Dimensi Iman
Perayaan dibuka dengan Misa Kudus yang dipimpin oleh RD Yohanes Kristianto, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Palembang. Dalam homilinya, ia mengingatkan umat agar menjadikan perayaan HPS sebagai momentum pertobatan ekologis.
“Melalui kegiatan ini, semoga kita semakin menyadari anugerah Tuhan atas bumi dan segala isinya. Mari kita mencintai ciptaan, bahkan di tengah krisis yang diakibatkan oleh ulah manusia sendiri,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa HPS bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi harus berdampak nyata bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan bersama.
Hari Kedua – Sabtu, 25 Oktober 2025: Edukasi dan Pemberdayaan
Hari kedua berfokus pada peningkatan kapasitas dan jaringan ekonomi komunitas. Kegiatan meliputi: Seminar Ketahanan Pangan, menghadirkan narasumber seperti Rm. Aegidius Eka Aldianta, O.Carm., perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Palembang, dan Rm. Andrianus Suyadi, SJ, Ketua PSE Keuskupan Agung Jakarta.
Seminar ini memberikan wawasan strategi pengembangan jejaring distribusi pangan sehat dan peluang ekonomi lokal.
Forum Credit Union (CU) turut berperan memfasilitasi dukungan finansial dan memperluas jejaring pelaku usaha mikro dan produsen pangan sehat.
Pagelaran Seni Budaya dan Pameran UMKM, yang menampilkan beragam produk pangan sehat, olahan organik, serta inovasi lokal. Pameran ini mempertemukan langsung produsen dan konsumen, membuka peluang pasar baru, dan menghidupkan semangat ekonomi kerakyatan berbasis iman.
Hari Ketiga – Minggu, 26 Oktober 2025: Syukur dan Aksi Nyata
Perayaan ditutup dengan Ekaristi Kudus dan lanjutan Pagelaran Seni Budaya. Momen ini menjadi ungkapan syukur atas keberhasilan seluruh rangkaian kegiatan dan komitmen untuk terus menjaga keberlanjutan pangan sehat di wilayah Keuskupan Agung Palembang, Jambi, dan Bengkulu.
Membangun Ketahanan dan Kesejahteraan Komunitas
Ketua Panitia HPS KaPal N. Suseno menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah menghadirkan transformasi nyata di tengah masyarakat.
“Tujuan kegiatan ini jelas: tidak hanya merayakan iman atas karunia semesta, tetapi juga mewujudkan kesejahteraan melalui pembangunan jejaring distribusi pangan sehat dan menumbuhkan kesadaran ekologis masyarakat,” tegasnya.
Melalui sinergi antara iman, ilmu, dan aksi nyata, Perayaan Hari Pangan Sedunia 2025 menjadi momentum penting bagi Keuskupan Agung Palembang dalam membangun gerakan sosial ekonomi berkeadilan ekologis, sekaligus memastikan bahwa pangan sehat dapat diakses secara berkelanjutan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Lebih dari sekadar perayaan tahunan, HPS 2025 menegaskan komitmen Gereja untuk hadir di tengah tantangan pangan global. Melalui pendampingan komunitas, pemberdayaan ekonomi lokal, dan semangat ekologis, Gereja terus mengajak umat untuk menyatu dengan bumi, mengasihi ciptaan, dan berbagi rezeki secara adil.(AD)
Oleh : Andreas Daris (Kontributor Palembang)

Posting Komentar