Berduka - Paus Fransiskus Meninggal: Ini Ritus Pemakaman Baru Sesuai Permintaannya
Katolik Terkini - Umat Katolik berduka atas wafatnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun.
Kabar duka ini diumumkan secara resmi oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo dari Kamar Apostolik, pada pukul 09:45 pagi waktu Vatikan, Senin (21/4).
Dalam pernyataannya yang disampaikan dari Casa Santa Marta, ia menyatakan:
"Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pukul 07:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa..." dikutip dari lama resmi Vatikan, Vatican News, Senin (21/4/2015).
Paus Fransiskus, yang nama lahir Jorge Mario Bergoglio, sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli sejak 14 Februari 2025.
Beliau dirawat setelah menderita bronkitis selama beberapa hari. Kondisinya sempat memburuk, hingga para dokter mendiagnosisnya dengan pneumonia bilateral pada 18 Februari.
Setelah 38 hari di rumah sakit, beliau dipulangkan ke kediamannya di Casa Santa Marta untuk melanjutkan masa pemulihan. Namun, kondisinya tak kunjung membaik.
Riwayat Kesehatan dan Perjuangan Panjang
Paus Fransiskus telah lama bergelut dengan masalah pernapasan. Pada usia awal 20-an, ia pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru di Argentina akibat infeksi parah.
Dalam beberapa tahun terakhir, beliau kerap mengalami gangguan pernapasan. Pada November 2023, beliau bahkan membatalkan kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab karena influenza dan peradangan paru-paru.
Ritus Pemakaman Paus Mengikuti Pedoman Baru
Menariknya, pada April 2024, Paus Fransiskus sempat menyetujui edisi terbaru dari Ordo Exsequiarum Romani Pontificis—buku liturgi yang mengatur tata cara pemakaman Paus.
Edisi kedua ini memperkenalkan beberapa elemen baru, termasuk prosedur penetapan wafat yang kini dilakukan di kapel, bukan lagi di kamar tempat Paus wafat. Jenazah Paus pun langsung ditempatkan di dalam peti mati.
Menurut Uskup Agung Diego Ravelli, Master Upacara Apostolik, Paus Fransiskus secara pribadi meminta agar ritus pemakamannya disederhanakan dan lebih menekankan pada iman akan Kristus yang bangkit.
"Ritus yang diperbarui ini bertujuan untuk semakin menegaskan bahwa pemakaman Paus Roma adalah pemakaman seorang gembala dan murid Kristus, bukan seorang tokoh berkuasa dunia ini," ujar Ravelli.
Warisan Paus Fransiskus
Sepanjang masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok pembaharu yang sederhana, merakyat, dan peduli terhadap kaum miskin serta terpinggirkan.
Beliau selalu menekankan pentingnya cinta kasih, keberanian, dan kesetiaan terhadap Injil dalam kehidupan sehari-hari umat Katolik di seluruh dunia.
Prosesi pemakaman resmi akan segera diumumkan oleh pihak Vatikan, dan diharapkan akan dihadiri oleh para pemimpin dunia, tokoh agama, serta jutaan umat Katolik dari berbagai penjuru dunia. (AD)
Sumber: Vatican News
Posting Komentar