Tahun Ular Kayu: Perayaan Imlek di Paroki Santo Antonius Medan Penuh Makna dan Kehangatan

Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili i Paroki Santo Antonius dari Padua – Medan Hayam Wuruk (29/1/2025)

Katolik Tekini - Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili kali ini disambut dengan sukacita dan semangat kebersamaan oleh umat Katolik keturunan Tionghoa di Paroki Santo Antonius dari Padua – Medan Hayam Wuruk. 

Perayaan yang digelar pada Rabu, (29/1/2025), ini dihadiri oleh sekitar 1.000 umat yang memenuhi area Gereja Paroki, halaman gereja, serta pelataran Aula Paroki. Acara berlangsung meriah dan penuh kehangatan, memperlihatkan rasa saling menghormati antarumat beragama.

Perayaan Imlek di Paroki Santo Antonius dimulai dengan Misa Ekaristi yang dipimpin oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) KAM, RP. Michael Manurung OFMCap, yang didampingi oleh Pastor Paroki RP. Moses Elias Situmorang OFMCap, serta empat imam lainnya. Misa Ekaristi ini menjadi momen penting bagi umat untuk bersama-sama merayakan Tahun Baru Imlek dengan penuh rasa syukur dan doa.

Dalam khotbahnya, Vikjen KAM mengingatkan umat bahwa perayaan Imlek bukan hanya merupakan milik komunitas Tionghoa, tetapi juga kesempatan untuk saling menghormati dan menghargai tradisi antarumat beragama. 

Hal ini mencerminkan semangat kebersamaan yang diusung oleh gereja, di mana semua umat, tanpa memandang suku dan budaya, dapat merayakan momen istimewa ini bersama.

Tradisi dan Budaya Dihargai oleh Gereja

Juliana Wangsa, Ketua Panitia dan juga Ketua Lingkungan St. Fransiskus Borgia, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pastor Paroki dan seluruh Dewan Pastoral Paroki (DPP) yang telah menjadikan perayaan Imlek sebagai salah satu program Paroki.

Dalam sambutannya, Juliana juga menyampaikan kebanggaannya karena gereja Santo Antonius sangat menghargai dan merayakan berbagai tradisi dan budaya yang ada di Indonesia, termasuk tradisi Imlek.

“Semoga di tahun Ular Kayu ini, kita semua berlimpah rejeki dan semakin bersukacita. Kami sangat bersyukur bahwa gereja kita sangat menghargai tradisi yang ada di masyarakat. Tahun Baru Imlek menjadi salah satu bentuk pengakuan kita terhadap keberagaman yang ada di tanah air,” ujar Juliana Wangsa penuh harapan.

Semangat Tahun Ular Kayu

Dalam sambutannya, Pastor Paroki Santo Antonius dari Padua – Medan Hayam Wuruk, RP. Moses Elias Situmorang OFMCap, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras dalam menyukseskan perayaan Imlek tahun ini. 

Ia menekankan pentingnya semangat kebersamaan dalam merayakan perayaan Imlek, yang tidak hanya menjadi milik umat Katolik keturunan Tionghoa, tetapi juga untuk seluruh umat. Hal ini sejalan dengan semangat Konsili Vatikan II yang mengajarkan bahwa Allah berkarya dalam berbagai budaya.

Penampilan Barongsai di halaman Gereja paroki Santo Antonius dari Padua – Medan Hayam Wuruk.

Pastor Moses juga mengajak umat untuk merenungkan makna dari tahun 2025 yang disebut sebagai Tahun Ular Kayu. Ia mengungkapkan bahwa salah satu ciri khas ular adalah kemampuannya untuk berganti kulit, yang menunjukkan bahwa kehidupan kita pun harus selalu diperbarui. 

“Seperti ular yang berganti kulit, marilah kita memperbarui hidup kita, memancarkan kemilau hidup yang semakin cerdik dan lincah dalam menjalani tahun ini,” pesan Pastor Moses.

Pembagian Angpao dan Bingkisan

Setelah Misa Ekaristi, acara dilanjutkan dengan pertunjukan barongsai yang meriah. Umat diarahkan menuju halaman gereja untuk menyaksikan atraksi barongsai yang dibuka dengan letusan balon sebagai pengganti petasan, yang dilakukan oleh Vikjen KAM dan Pastor Paroki. 

Atraksi ini menambah keceriaan suasana perayaan Imlek di paroki, dengan barongsai yang menghibur umat dan mengajak mereka untuk bergerak ke arah pelataran Aula Paroki.

Di pelataran Aula Paroki, umat dengan tertib menerima Angpao dan bingkisan Imlek dari para Pastor. Pembagian angpao dan bingkisan ini dilakukan dengan cara yang terorganisir, mirip dengan pembagian Komuni, untuk memastikan semua umat yang hadir mendapatkan bagian. Panitia juga telah menyiapkan cukup angpao dan bingkisan untuk seluruh umat, memastikan tidak ada yang tertinggal.

Pembagian ini dilakukan di beberapa titik yang telah ditentukan, dan umat dengan penuh semangat menerima angpao dan bingkisan tersebut. 

"Semoga pemberian ini menjadi simbol sukacita dan keberkahan bagi kita semua," ujar salah satu panitia.

Momen Kebersamaan yang Tak Terlupakan

Perayaan Imlek di Paroki Santo Antonius Medan bukan hanya sekedar perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antarumat beragama. Acara ini menunjukkan bahwa gereja sangat menghargai keberagaman budaya dan tradisi yang ada di Indonesia.

Perayaan Imlek kali ini menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan saling menghormati antarumat beragama merupakan bagian dari kehidupan gereja yang mengajarkan kasih, perdamaian, dan kesatuan.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Paroki Santo Antonius dari Padua ini diakhiri dengan pertunjukan barongsai yang spektakuler, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh umat yang hadir. 

Semua umat yang hadir diharapkan dapat membawa sukacita dan keberkahan sepanjang tahun 2025, yang merupakan Tahun Ular Kayu, yang mengajak kita untuk selalu berubah menjadi lebih baik dan lebih cerdik dalam menjalani kehidupan.

Oleh: Parulian Tinambunan (Kontributor Medan)