-->
Telusuri
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
  • Sosok
  • Humaniora
    • Humaniora
  • Refleksi
  • Lifestyle
  • Travelling
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
Katolik Terkini
Beranda Berita Daerah Inspirasi Pelayanan Sosial Pendidikan Perdamaian Uskup Labuan Bajo Berikan Bantuan untuk Korban Kekerasan Anak dan Perempuan
Berita Daerah Inspirasi Pelayanan Sosial Pendidikan Perdamaian

Uskup Labuan Bajo Berikan Bantuan untuk Korban Kekerasan Anak dan Perempuan

Katolik terkini
Katolik terkini
31 Mei, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Katolik Terkini - Kepedulian terhadap perempuan dan anak korban kekerasan kembali mendapat perhatian khusus dari Gereja Katolik Keuskupan Labuan Bajo.

Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, secara langsung mengunjungi Rumah Perlindungan Anak dan Perempuan JPIC SSpS pada Sabtu (31/05/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Uskup Maksimus juga memberikan bantuan berupa uang tunai, sembako, dan kebutuhan rumah tangga bagi para penghuni rumah perlindungan.

Kunjungan pastoral ini menjadi momen penuh kehangatan, empati, dan dukungan moral. Uskup didampingi oleh dua imam Keuskupan, yaitu Romo Martinus William, Pr, yang menjabat sebagai Ekonom Keuskupan, dan Romo Martinus Tolen Tino, Pr.

Fungsi Rumah Perlindungan: Memberi Rasa Aman dan Pemulihan

Rumah perlindungan ini berfungsi sebagai tempat tinggal sementara yang aman dan rahasia bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan, baik dalam bentuk kekerasan fisik, seksual, maupun psikologis.

Tempat ini dikelola oleh para suster dari Kongregasi Servae Spiritus Sancti (SSpS) dan mengikuti standar perlindungan sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam sambutannya, suster Frederika Tanggu Hana, SSpS, atau yang akrab disapa Suster Rita, menjelaskan pentingnya rumah aman ini sebagai tempat pemulihan.

“Rumah ini diperuntukkan bagi perempuan dan anak korban kekerasan untuk memberikan rasa aman dan nyaman, sekaligus menjadi ruang pemulihan mental dan spiritual,” ujar Suster Rita.

Ia juga menegaskan bahwa anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang perlu dijaga dan diberdayakan. Sayangnya, banyak dari mereka justru menjadi korban kekerasan, bahkan di lingkungan keluarga sendiri.

Kekerasan terhadap Anak: Masih Jadi Masalah Serius

Suster Rita memaparkan bahwa bentuk kekerasan terhadap anak sangat beragam, mulai dari kekerasan fisik, psikologis, hingga eksploitasi seksual. Ia mengutip data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menunjukkan bahwa kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia meningkat setiap tahun.

“Kekerasan ini sering terjadi di lingkungan terdekat anak, seperti dalam keluarga sendiri. Anak-anak membutuhkan dukungan penuh untuk bisa pulih dari trauma yang mereka alami,” tegasnya.

Menurutnya, para suster tidak hanya memberikan tempat aman secara fisik, tetapi juga kehadiran yang penuh kasih, menjadi teman sekaligus keluarga bagi para korban.

“Kami selalu bilang kepada mereka, ini bukan rumahnya suster, tapi rumahnya ibu-ibu dan anak-anak. Kami hanya memberi diri untuk tinggal dan hidup bersama mereka,” tambahnya.

Tantangan dan Harapan: Hidup Bersama Para Korban

Suster Rita juga membagikan berbagai tantangan yang dihadapi dalam mendampingi para korban. Ia mengaku banyak korban datang dalam keadaan trauma berat, stres, hingga kecemasan akut.

“Kadang kami shock sendiri. Tapi kami tidak pernah mengalami penolakan dari mereka yang datang. Justru di saat genting, kehadiran kami menjadi penguat,” tuturnya.

Ia menyebut bahwa hidup bersama para korban membuat para suster keluar dari zona nyaman dan merasakan langsung pergumulan mereka. Namun di tengah situasi itu, mereka justru menemukan semangat gotong royong dan kebahagiaan.

“Kami bersyukur, mereka hidup saling membantu dan saling mendukung di rumah ini. Mereka saling menguatkan seperti keluarga sendiri,” ujar Suster Rita.

Peran Lembaga Pendidikan dalam Perlindungan Anak

Suster Rita juga mengapresiasi peran sekolah-sekolah Katolik di Labuan Bajo seperti SMKS Stella Maris, SMPK St. Ignatius Loyola, serta SD dan SMP Yosefa, yang turut melindungi anak-anak yang tinggal di rumah perlindungan.

“Kami ingin anak-anak tetap mendapatkan pendidikan yang layak, tanpa melihat latar belakang agama. Semua anak kami perlakukan setara,” jelasnya.

Setiap tahun, rumah perlindungan ini juga mengadakan rekoleksi, sebagai bagian dari proses pemulihan batin dan spiritual bagi para penghuni.

Uskup Maksimus: "Rumah Ini Milik Mereka"

Dalam sambutannya, Uskup Maksimus Regus menyampaikan apresiasinya kepada para suster dan seluruh komunitas yang telah bekerja tanpa lelah dalam mendampingi para korban.

“Kami dari Keuskupan mengucapkan terima kasih kepada para suster yang telah melakukan sesuatu yang mungkin tidak bisa kami lakukan langsung. Terima kasih karena sudah menjadi perpanjangan tangan Gereja,” ungkapnya.

Ia juga mengenang bahwa dirinya pernah menginap di rumah perlindungan tersebut, sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian.

“Saya ingin anak-anak dan ibu-ibu merasa rumah ini benar-benar milik mereka. Bukan sekadar tempat singgah, tapi rumah yang memberi kenyamanan dan cinta,” tambah Uskup Maksimus.

Komitmen Keuskupan untuk Perlindungan Anak dan Perempuan

Uskup Maksimus juga menegaskan bahwa Keuskupan Labuan Bajo akan terus mendukung keberadaan rumah perlindungan ini, termasuk menjamin pendampingan dari sekolah-sekolah di bawah Yayasan Sukma Mabar (YasukMabar).

“Yang penting ada komunikasi antar kita, supaya anak-anak bisa terus mendapatkan pendampingan dan bantuan yang mereka perlukan,” ujarnya.

Ia berharap rumah ini dapat menjadi berkat bagi semua yang datang, serta menjadi simbol harapan dan kasih dari Gereja kepada umat.

“Kita percaya Tuhan yang sama mencintai kita semua. Maka mari kita terus berjalan bersama, saling mendukung, saling menguatkan, dan saling menghibur di tengah perjalanan hidup kita masing-masing,” tutup Uskup Maksi.

Bantuan dan Donasi: Wujud Kepedulian Nyata

Dalam kunjungan tersebut, Uskup Maksimus Regus menyerahkan bantuan kepada Rumah Perlindungan Anak dan Perempuan JPIC SSpS, berupa Uang tunai, Paket sembako, Kebutuhan rumah tangga lainnya.

Bantuan ini menjadi simbol dukungan nyata Gereja Katolik terhadap perempuan dan anak-anak korban kekerasan, sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak. (AD)


Oleh : Komsos Keuskupan Labuan Bajo 

Via Berita
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Media Sosial

facebook Like
twitter Follow
youtube Langganan
instagram Follow

Featured Post

Paus Leo XIV Punya Hubungan Keluarga dengan Justin Bieber dan Hillary Clinton? Ini Faktanya!

Katolik terkini- Juni 20, 2025 0
Paus Leo XIV Punya Hubungan Keluarga dengan Justin Bieber dan Hillary Clinton? Ini Faktanya!
Katolik Terkini - Dunia dikejutkan oleh penemuan menarik seputar latar belakang Paus Leo XIV, yang baru terpilih pada 8 Mei lalu. Penelitian terbaru mengungka…

Most Popular

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Juni 18, 2025

Editor Post

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025
Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

April 11, 2025
Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

April 11, 2025
PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

Desember 16, 2023

Popular Post

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Juni 18, 2025

Populart Categoris

  • Berita628
  • Cerpen7
  • Doa74
  • Film16
  • Filsafat7
  • Internasional258
  • Jelajah107
  • Lifestyle177
  • Nasional81
  • Pelayanan Sosial86
  • Puisi2
  • Refleksi235
  • Sosok268
  • Teologi62
Katolik Terkini

Tentang Kami

Katolik Terkini adalah platform berita online independen yang memiliki komitmen kuat untuk menyajikan informasi, berita, dan data seputar Gereja Katolik, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Kontak kami: katolikterkini@gmail.com

Follow Us

© KATOLIK TERKINI oleh Katolik Terkini
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Daftar Isi Katolik Terkini