Siapa Massimiliano Strappetti? Pahlawan Sunyi di Balik Kesembuhan Paus Fransiskus
Katoik Terkini - Di balik kesibukan dan hiruk pikuk berita seputar kesehatan Paus Fransiskus, terselip satu nama yang kini menarik perhatian dunia yaitu Massimiliano Strappetti. Ia bukan kardinal, bukan dokter terkenal, tetapi seorang perawat yang disebut langsung oleh Paus sebagai penyelamat hidupnya.
Dalam wawancara eksklusif bersama jurnalis Spanyol, Carlos Herrera, Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa hidupnya baru-baru ini diselamatkan oleh seorang perawat Vatikan bernama Massimiliano.
Pengakuan ini disampaikan Paus setelah ditanya tentang kondisi kesehatannya pasca operasi usus besar yang dijalaninya pada 4 Juli lalu.
“Saya masih hidup,” ujar Paus singkat namun penuh makna.
“Dia menyelamatkan hidup saya! Dia berkata: ‘Anda harus menjalani operasi.’ Ada pendapat lain — ‘lebih baik pakai antibiotik...’ — tapi perawat itu menjelaskannya dengan sangat baik,” jelasnya lebih lanjut.
Siapa Massimiliano Strappetti?
Massimiliano Strappetti adalah seorang perawat senior yang telah bekerja lebih dari 30 tahun di layanan kesehatan Vatikan. Ia dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi, sangat tertutup, dan memiliki semangat tinggi terhadap profesinya.
Menurut laporan dari surat kabar Italia Corriere della Sera, yang dikutip dari aleteia.org, ia digambarkan sebagai pribadi yang “penuh kasih, murah hati, dan berdedikasi tinggi.”
Sebelum dipanggil bekerja di Vatikan, Massimiliano bertugas di Rumah Sakit Gemelli, Roma, di unit perawatan intensif. Ia juga pernah merawat dua paus sebelumnya, yaitu Paus Yohanes Paulus II dan Paus Benediktus XVI. Dedikasinya yang luar biasa membuatnya dipercaya menangani tokoh-tokoh penting, termasuk Paus Fransiskus sendiri.
Dua Pengalaman Paus Diselamatkan oleh Tenaga Kesehatan
Apa yang dialami oleh Paus Fransiskus bukan kali pertama dalam hidupnya diselamatkan oleh seorang tenaga kesehatan. Pada tahun 1957, saat masih menjadi seminaris muda bernama Jorge Mario Bergoglio, ia pernah diselamatkan oleh seorang biarawati asal Italia yang secara berani mengubah dosis pengobatan pneumonia yang diberikan kepadanya, bertentangan dengan pendapat dokter saat itu.
Kini, di usianya yang ke-84, Paus kembali mengalami penyelamatan serupa, kali ini oleh Massimiliano Strappetti.
Momen di Rumah Sakit Gemelli
Strappetti disebut hadir sejak sebelum hingga sesudah operasi Paus. Ia bahkan terlihat mendampingi Paus saat sang pemimpin Gereja Katolik tersebut menyapa umat dari balkon Rumah Sakit Gemelli pada 11 Juli.
Dalam kesempatan itu, Paus Fransiskus menyampaikan terima kasih atas doa dan perhatian dari umat di seluruh dunia, sekaligus menekankan pentingnya akses layanan kesehatan universal.
“Saya kembali mengalami betapa pentingnya layanan kesehatan yang baik dan dapat diakses oleh semua orang, seperti yang ada di Italia dan negara lain. Pelayanan kesehatan gratis yang menjamin kualitas dan akses bagi semua orang adalah berkat yang tidak boleh hilang,” tegas Paus setelah doa Angelus pada saat itu.
Kehidupan Pribadi Massimiliano
Meski dikenal sangat tertutup, beberapa hal tentang kehidupan pribadi Massimiliano terungkap dari media sosial. Ia diketahui telah menikah dan memiliki anak. Di akun Facebook-nya, terlihat unggahan penuh kasih terhadap keluarganya. Salah satu kutipan menyentuh berbunyi:
“Jika kita belum pernah bertemu dan hari ini aku bertemu kamu untuk pertama kalinya, aku akan jatuh cinta padamu lagi.”
Selain itu, ia juga aktif sebagai relawan, membantu mereka yang membutuhkan. Hal ini semakin menegaskan bahwa pengabdiannya tidak hanya terbatas di lingkungan kerja, tetapi juga dalam kehidupan sosial.
Menariknya, di tengah sorotan publik dan media atas keterlibatannya menyelamatkan nyawa Paus, Massimiliano tidak pernah menyebutkan apa pun di media sosialnya mengenai pekerjaannya dengan Vatikan atau kesehatan Paus. Ia menjaga prinsip kerahasiaan dan profesionalisme yang tinggi, salah satu kualitas yang membuatnya sangat dihormati.
Massimiliano Strappetti adalah contoh nyata bahwa pengabdian dalam dunia kesehatan bukan hanya soal keahlian medis, tapi juga hati, integritas, dan komitmen kemanusiaan. Keberanian dan keputusannya menyarankan operasi kepada Paus Fransiskus menjadi titik balik penting dalam hidup sang Paus, dan kini, dunia pun mengenal sosok di balik layar yang rendah hati namun sangat berjasa ini.(AD)
Sumber: aleteia.org
Posting Komentar