-->
Telusuri
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
  • Sosok
  • Humaniora
    • Humaniora
  • Refleksi
  • Lifestyle
  • Travelling
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
Katolik Terkini
Beranda Artikel Berita Inspirasi Pendidikan Refleksi Non Scolae Sed Vitae Discimus: Filosofi Pendidikan yang Mengubah Kehidupan
Artikel Berita Inspirasi Pendidikan Refleksi

Non Scolae Sed Vitae Discimus: Filosofi Pendidikan yang Mengubah Kehidupan

Katolik terkini
Katolik terkini
28 Feb, 2025 1 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Dokumen pribadi Ervino Handoko, S.Fil.

Oleh : Ervino Hebri Handoko, S. Fil

Katolik Terkini - Ketika berbicara tentang pendidikan, berarti kita juga berbicara tentang sekolah. Karena idealnya, proses pendidikan terjadi dalam lingkungan sekolah.  Namun sebenarnya, proses pendidikan dapat kita peroleh dimana saja dan kapan saja. 


Ki Hadjar Dewantara  menegaskan bahwa lingkungan  dimana kita tinggal bisa menjadi “sekolah” yang baik. Dengan membaca atau sekadar berdiskusi di warung kopi, kita sudah terlibat dalam proses pendidikan. Berdiskusi dengan tukang kebun tentang cara membuat pupuk kompos juga sudah terlibat dalam proses pendidikan yang jauh lebih konkret. 


Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Melalui pendidikan, manusia mengalami perubahan dalam dirinya. Ia mampu untuk berpikir kritis dan bertidak etis. Dan paling penting, ia terlatih dalam merespon setiap fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Melalui proses pendidikan juga, manusia dapat menggali banyak potensi yang ada dalam dirinya. 


Pendidikan untuk kehidupan


Pendidikan tidak boleh dipahami sebagai transfer pengetahuan. Sebab manusia bukan robot yang bisa dibentuk melalui kerja sistem. Proses internalisasi nilai membutuhkan waktu dengan pendekatan yang jauh lebih kompleks dari sekadar transfer pengetahuan. Hal ini dipertegas oleh Plato, bahwa pendidikan adalah pembudayaan, proses dimana seseorang dibentuk menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan watak dan karakter masyarakatnya.


Dengan pendidikan, seseorang tidak hanya diarahkan untuk tahu, tetapi juga sampai pada pengalaman dimana ia mampu memahami apa yang ia ketahui dan pada akhirnya ia dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. 


Mengutip pepatah latin, Non scolae, sed vitae discimus (Bukan untuk sekolah, tetapi untuk hidup kita belajar). Belajar yang dimaksudkan pepatah latin ini tidak hanya terbatas pada pendidikan formal tetapi juga merujuk pada pendidikan non formal Tidak terbatas pada ruang dan waktu. Belajar sampai akhir hanyat. Paling penting, proses itu mampu memberi dampak bagi kehidupan bersama (Setyo Wibowo & Haryanto Cahyadi: 2014).


Menjadi guru yang terus belajar


Ujung tombak pendidikan adalah guru. Kualitas guru sangat menentukan masa depan generasi penerus bangsa. Guru yang berkualitas tentu akan mewariskan generasi emas. Jika tidak, yang terjadi justru sebaliknya. Maka dari itu, guru perlu belajar hal-hal yang baru. Sebab, guru yang belajar adalah guru yang siap mengajar. Belajar yang sungguh-sungguh, sampai ke akar-akarnya. Mengutip pepatah latin, Non Multa, sed multum; jangan belajar yang banyak-banyak, tetapi hendaklah mendalam. Artinya, tidak perlu tahu banyak hal, kuasailah hal-hal penting dan esensial. Ini tentu sejalan dengan ide pemerintah terkait konsep pembelajaran berbasis deep learning. 


Ragam perubahan yang terjadi tidak perlu dianggap sebagai beban oleh guru. Guru yang memiliki grow mindshet harus melihat ini sebagai batu loncatan untuk mencapai level tertinggi. Kita harus sepakat bahwa pengetahuan itu lahir dari rasa ingin tahu yang tinggi.  Maka dari itu, sangat penting agar setiap guru perlu mengalami sebuah situasi yang saya namakan sebagai kegelisahan intelektual. Artinya, ia selalu merasa tidak puas dengan pengetahuan yang dimilikinya. Ia selalu merasa gelisah kalau tidak belajar dan mencoba hal-hal baru. 


Pendidikan untuk kebaikan bersama 


Kita berada dalam zaman dimana segala sesuatu serba digital. Guru harus peka terhadap perkembangan semacam ini. Revolusi 5.0 juga menuntut agar sistem pendidikan kita perlu menekankan segi humanisme. Itu artinya, sistem pendidikan  harus mampu membentuk pribadi siswa yang unggul dari segi karakter. Oleh karena itu kualitas diri seorang guru perlu dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tersebut.


Transformasi semacam ini perlu ditanggapi dengan antusias dan penuh tanggung jawab. Ujung dari semua proses itu sebenarnya adalah untuk kebahagiaan pendidik itu sendiri. Dengan belajar, guru memperoleh banyak pengetahuan. 


Dengan pengetahuan yang mumpuni, guru dapat berbagi dengan muridnya. Dan paling penting, guru bisa berkontribusi banyak bagi  sesama dan lingkungan sekitar, karena itu adalah panggilan kita sebagai manusia. Hingga pada akhirnya kita sampai pada sebuah kesadaran kolektif; bukan untuk sekolah, tetapi untuk hidup kita belajar.***

Via Artikel
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

1 komentar

  1. Anonim28 Februari 2025 pukul 05.46

    Keren

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Media Sosial

facebook Like
twitter Follow
youtube Langganan
instagram Follow

Featured Post

Paus Leo XIV Punya Hubungan Keluarga dengan Justin Bieber dan Hillary Clinton? Ini Faktanya!

Katolik terkini- Juni 20, 2025 0
Paus Leo XIV Punya Hubungan Keluarga dengan Justin Bieber dan Hillary Clinton? Ini Faktanya!
Katolik Terkini - Dunia dikejutkan oleh penemuan menarik seputar latar belakang Paus Leo XIV, yang baru terpilih pada 8 Mei lalu. Penelitian terbaru mengungka…

Most Popular

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Juni 18, 2025

Editor Post

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025
Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

April 11, 2025
Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

April 11, 2025
PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

Desember 16, 2023

Popular Post

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Diakon Handrianus Hambur Meninggal Dunia Usai Tahbisan, Ini Profil dan Riwayat Hidupnya

Juni 11, 2025
Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Konser “Cantica Sacra” Saint Paul Choir Palembang Memukau Penonton, Siap Tampil di Jakarta

Juni 08, 2025
Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Mgr. Harun: Cerdas Saja Tak Cukup, Anak Muda Harus Punya Karakter!

Juni 12, 2025
Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Festival Golo Koe 2025: Ajang Kolaborasi Budaya, Agama, dan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo

Juni 18, 2025

Populart Categoris

  • Berita628
  • Cerpen7
  • Doa74
  • Film16
  • Filsafat7
  • Internasional258
  • Jelajah107
  • Lifestyle177
  • Nasional81
  • Pelayanan Sosial86
  • Puisi2
  • Refleksi235
  • Sosok268
  • Teologi62
Katolik Terkini

Tentang Kami

Katolik Terkini adalah platform berita online independen yang memiliki komitmen kuat untuk menyajikan informasi, berita, dan data seputar Gereja Katolik, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Kontak kami: katolikterkini@gmail.com

Follow Us

© KATOLIK TERKINI oleh Katolik Terkini
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Daftar Isi Katolik Terkini