-->
Telusuri
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
  • Sosok
  • Humaniora
    • Humaniora
  • Refleksi
  • Lifestyle
  • Travelling
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
Katolik Terkini
Beranda Berita Internasional Perdamaian Refleksi Pesan Paus Leo XIV di Akhir Yubileum: Tanpa Harapan Kita Mati, Dengan Harapan Kita Hidup
Berita Internasional Perdamaian Refleksi

Pesan Paus Leo XIV di Akhir Yubileum: Tanpa Harapan Kita Mati, Dengan Harapan Kita Hidup

Katolik terkini
Katolik terkini
21 Des, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Sumber foto dari Vatican News

Katolik Terkini - Menjelang berakhirnya Tahun Yubileum, Paus Leo XIV menegaskan bahwa anugerah terdalam dari Yubileum tidak pernah berakhir.

Dalam Audiensi Yubileum hari Sabtu terakhir Tahun Suci, Paus mengingatkan umat beriman bahwa harapan yang telah ditumbuhkan sepanjang Yubileum harus terus hidup dan membimbing perjalanan Gereja.

“Yubileum memang akan segera berakhir, tetapi harapan yang telah diberikan Tahun ini tidak akan berakhir. Kita akan tetap menjadi peziarah harapan,” ujar Paus Leo XIV seperti dikutip dari Vatican News.

Dalam katekese yang disampaikannya, Paus menekankan bahwa ziarah rohani yang diilhami oleh Tahun Yubileum tidak berhenti seiring berakhirnya perayaan, melainkan harus berlanjut dalam kehidupan sehari-hari umat beriman sebagai sumber pembaruan dan kehidupan baru bagi dunia.

Mengawali refleksinya dengan menyambut perayaan Natal yang semakin dekat, Paus Leo XIV mengajak umat untuk kembali memahami makna sejati harapan Kristiani.

Menurutnya, harapan Kristen tidak berakar pada rasa takut, melainkan pada kedekatan Allah yang dinyatakan secara penuh dalam diri Yesus Kristus.

Tanpa Kristus, ungkapan bahwa “Tuhan sudah dekat” bisa terdengar sebagai ancaman. Namun dalam Yesus, kata Paus, pewartaan itu justru menjadi kabar gembira tentang kerahiman dan pengampunan.

“Di dalam Dia tidak ada ancaman, melainkan pengampunan,” tegas Paus, sambil menunjuk misteri Inkarnasi sebagai tanda pasti dari Allah yang memberi kehidupan dan senantiasa memperbaruinya.

Mengutip Surat Santo Paulus kepada jemaat di Roma, “Sebab dalam harapan kita telah diselamatkan,” Paus Leo XIV menjelaskan bahwa harapan bukanlah sekadar perasaan atau optimisme kosong.

Harapan adalah kekuatan yang hidup dan melahirkan, sebuah keutamaan teologis yang berasal dari Allah sendiri.

“Tanpa harapan kita mati; dengan harapan kita masuk ke dalam terang,” ujar Paus.

Paus juga menegaskan bahwa kekuatan sejati tidak terletak pada dominasi, ketakutan, atau kekerasan.

“Yang mengancam dan membunuh bukanlah kekuatan, melainkan kesombongan, ketakutan yang agresif, dan kejahatan yang tidak melahirkan apa-apa,” katanya.

Sebaliknya, kekuatan Allah selalu melahirkan kehidupan. Karena itu, Paus menegaskan bahwa berharap berarti ikut ambil bagian dalam karya melahirkan kehidupan.

Dalam bagian lain katekesenya, Paus Leo XIV mengajak umat untuk peka terhadap penderitaan dunia. Ia mengingatkan akan “jeritan bumi dan jeritan orang miskin” yang semakin keras terdengar di tengah ketidakadilan global, ketika kekayaan dan sumber daya dunia semakin terkonsentrasi di tangan segelintir orang. Padahal, Allah menghendaki agar seluruh ciptaan diperuntukkan bagi kesejahteraan semua manusia.

“Tugas kita adalah melahirkan, bukan mencuri,” tegas Paus, seraya menyerukan tanggung jawab moral umat Kristiani dalam menjaga ciptaan dan memperjuangkan keadilan sosial.

Paus juga menyoroti makna penderitaan dalam terang iman. Menurutnya, penderitaan bukanlah tanda keputusasaan, melainkan dapat dimaknai sebagai “penderitaan melahirkan.”

Allah terus berkarya mencipta, dan manusia,yang diteguhkan oleh harapan, dipanggil untuk bekerja sama dalam karya penciptaan tersebut.

“Sejarah ada di tangan Allah dan mereka yang berharap kepada-Nya,” kata Paus.

Menutup katekesenya, Paus Leo XIV mengajak umat merenungkan peran Bunda Maria dalam iman Kristiani. Ia menunjuk Maria dari Nazaret sebagai gambaran hidup harapan yang melahirkan kehidupan.

Dalam diri Maria, umat beriman melihat seorang manusia yang memberi wajah, tubuh, dan suara bagi Sabda Allah.

“Yesus ingin dilahirkan kembali. Kita dapat memberi-Nya tubuh dan suara. Inilah kelahiran yang dinantikan oleh seluruh ciptaan,” ujar Paus.

Sebagai penegasan akhir, Paus Leo XIV menyimpulkan bahwa harapan bukanlah pelarian dari realitas, melainkan panggilan untuk mengubah dunia.

“Berharap adalah melihat dunia ini menjadi dunia Allah,” tutupnya. (AD)

Sumber: Vatican News

Via Berita
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama Tak ada hasil yang ditemukan
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Media Sosial

facebook Like
twitter Follow
youtube Langganan
instagram Follow

Featured Post

Pesan Paus Leo XIV di Akhir Yubileum: Tanpa Harapan Kita Mati, Dengan Harapan Kita Hidup

Katolik terkini- Desember 20, 2025 0
Pesan Paus Leo XIV di Akhir Yubileum: Tanpa Harapan Kita Mati, Dengan Harapan Kita Hidup
Sumber foto dari Vatican News Katolik Terkini - Menjelang berakhirnya Tahun Yubileum, Paus Leo XIV menegaskan bahwa anugerah terdalam dari Yubileum tidak perna…

Most Popular

Satu Kongregasi Hilang Setiap Tahun, Namun Iman Tetap Bertahan di Kuba

Satu Kongregasi Hilang Setiap Tahun, Namun Iman Tetap Bertahan di Kuba

Desember 15, 2025
Tersentuh Nyanyian Natal, Seorang Ibu Batalkan Aborsi dan Memilih Pertahankan Bayi Dalam Kandungannya

Tersentuh Nyanyian Natal, Seorang Ibu Batalkan Aborsi dan Memilih Pertahankan Bayi Dalam Kandungannya

Desember 18, 2025
Paus Leo: Natal Mengajak Kita Menemukan Kembali Damai dan Persaudaraan

Paus Leo: Natal Mengajak Kita Menemukan Kembali Damai dan Persaudaraan

Desember 15, 2025
Meriah Syukuran Ulang Tahun ke-80 dan Pesta Imamat ke-53 Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ di Palembang

Meriah Syukuran Ulang Tahun ke-80 dan Pesta Imamat ke-53 Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ di Palembang

Desember 16, 2025

Editor Post

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025
Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

April 11, 2025
Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

April 11, 2025
PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

Desember 16, 2023

Popular Post

Satu Kongregasi Hilang Setiap Tahun, Namun Iman Tetap Bertahan di Kuba

Satu Kongregasi Hilang Setiap Tahun, Namun Iman Tetap Bertahan di Kuba

Desember 15, 2025
Tersentuh Nyanyian Natal, Seorang Ibu Batalkan Aborsi dan Memilih Pertahankan Bayi Dalam Kandungannya

Tersentuh Nyanyian Natal, Seorang Ibu Batalkan Aborsi dan Memilih Pertahankan Bayi Dalam Kandungannya

Desember 18, 2025
Paus Leo: Natal Mengajak Kita Menemukan Kembali Damai dan Persaudaraan

Paus Leo: Natal Mengajak Kita Menemukan Kembali Damai dan Persaudaraan

Desember 15, 2025
Meriah Syukuran Ulang Tahun ke-80 dan Pesta Imamat ke-53 Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ di Palembang

Meriah Syukuran Ulang Tahun ke-80 dan Pesta Imamat ke-53 Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ di Palembang

Desember 16, 2025

Populart Categoris

  • Berita738
  • Cerpen7
  • Doa76
  • Film17
  • Filsafat8
  • Internasional310
  • Jelajah113
  • Lifestyle187
  • Nasional99
  • Pelayanan Sosial106
  • Puisi2
  • Refleksi295
  • Sosok285
  • Teologi65
Katolik Terkini

Tentang Kami

Katolik Terkini adalah platform berita online independen yang memiliki komitmen kuat untuk menyajikan informasi, berita, dan data seputar Gereja Katolik, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Kontak kami: katolikterkini@gmail.com

Follow Us

© KATOLIK TERKINI oleh Katolik Terkini
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Daftar Isi Katolik Terkini