Satu-satunya Universitas Katolik di Timur Tengah dengan Nama Resmi “Katolik”
Katlik Terkini - Di tengah situasi sulit yang masih membayangi umat Kristen di Irak, sebuah harapan terus menyala dari Kota Erbil. Universitas Katolik di Erbil (Catholic University in Erbil/CUE), yang didirikan pada tahun 2015, bukan hanya menjadi tempat pendidikan, tetapi juga simbol kehadiran dan peran aktif umat Kristen dalam membangun perdamaian di Timur Tengah.
Romo Karam Shamasha, Rektor Universitas Katolik Erbil, menegaskan bahwa misi universitas ini bukan sekadar mencetak lulusan, tetapi menjadi "terang di masyarakat"— sebuah pusat pembelajaran lintas iman yang menjunjung nilai-nilai kebajikan, kedamaian, dan dialog antaragama.
Dibangun Saat Krisis, Tumbuh Bersama Harapan
Universitas ini lahir dari situasi darurat. Saat kelompok ISIS mengusir umat Kristen dan minoritas lainnya dari rumah-rumah mereka di Irak pada 2014–2015, Gereja Katolik tidak hanya memberikan perlindungan dan bantuan kemanusiaan, tetapi juga menyadari pentingnya pendidikan untuk masa depan komunitas.
Atas prakarsa Uskup Agung Bashar Warda, Universitas Katolik Erbil resmi dibuka pada 2015 dengan dukungan dari Konferensi Waligereja Italia dan mitra internasional lainnya.
Kini, dengan lebih dari 725 mahasiswa; 60% Kristen, 30% Muslim, dan 10% Yazidi serta kelompok minoritas lain, universitas ini menjadi miniatur keragaman Irak, tempat generasi muda dari berbagai latar belakang belajar bersama dan membangun masa depan.
Mengedepankan Studi Timur dan Perbandingan Agama
Dalam wawancara bersama Vatican News, Romo Shamasha mengungkapkan bahwa universitas ini kini membuka jurusan Studi Timur dan Perbandingan Agama, yang berfokus pada sejarah Mesopotamia, akar agama Kristen, serta pemahaman lintas agama.
Inisiatif ini bertujuan memperkuat kesadaran historis dan mendorong perdamaian lewat pendidikan.
“Banyak mahasiswa non-Kristen sangat menghargai pendekatan ini,” ujarnya. “Mereka percaya bahwa universitas Katolik adalah tempat yang aman dan berkualitas untuk anak-anak mereka.”
Menjadi Bagian dari Jejaring Internasional
Menjelang ulang tahun ke-10 pada September 2025, Universitas Katolik Erbil bergabung dengan Asosiasi Perguruan Tinggi dan Universitas Katolik Internasional, serta menjalin hubungan dengan Federasi Internasional Universitas Katolik.
Ini merupakan langkah besar dalam memperluas jangkauan dan kualitas pendidikan Katolik di Timur Tengah.
Romo Shamasha menekankan bahwa pendidikan yang diberikan berakar pada tradisi intelektual Katolik, tetapi terbuka bagi semua, dengan semangat dialog dan rekonsiliasi.
Dari Tanah Para Martir ke Kota Para Martir
Romo Shamasha juga tengah berada di Roma bersama 45 umat dari Niniwe, Irak, untuk merayakan Tahun Yubileum.
“Kami datang dari tanah para martir ke kota para martir,” katanya. “Kami membawa luka dan harapan, dan ingin membawa pulang terang pengharapan yang diajarkan Paus Fransiskus.”
Ia menambahkan bahwa kunjungan ini adalah wujud syukur dan kesatuan dengan Gereja universal. “Kami datang untuk mengatakan: kami masih ada, kami masih berjuang, dan kami bersatu dalam doa.” (AD)
Sumber: Vatican News
Posting Komentar