-->
Telusuri
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
    • Daerah
  • Sosok
  • Humaniora
    • Humaniora
  • Refleksi
  • Lifestyle
  • Travelling
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
Katolik Terkini
Beranda Berita Inspirasi Lifestyle Pendidikan Menemukan Kesucian dalam Persahabatan: Menetapkan Batasan di Era Digital yang Penuh Distorsi
Berita Inspirasi Lifestyle Pendidikan

Menemukan Kesucian dalam Persahabatan: Menetapkan Batasan di Era Digital yang Penuh Distorsi

Katolik terkini
Katolik terkini
13 Mar, 2024 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Menemukan Kesucian dalam Persahabatan Menetapkan Batasan di Era Digital yang Penuh Distorsi

Katolik Terkini - Dalam sebuah diskusi yang dtayangkan di Channel YouTube "The Catholic Gentleman", John Heinen, Sam Guzman, dan Devin Schadt mempertanyakan apakah hubungan dan persahabatan membawa kita menuju kesucian atau justru membawa kita pada kehancuran.

Schadt mengungkapkan bahwa ketika manusia jatuh, hubungan dengan orang lain sering kali menjadi korban. Dia menjelaskan bahwa pemahaman antar individu adalah titik perpecahan yang terus-menerus dalam kehidupan manusia.

Namun, dalam era digital saat ini, makna sejati dari persahabatan seringkali terdistorsi oleh jumlah pengikut di media sosial. Pertanyaannya, apakah seseorang dianggap teman yang baik hanya karena memiliki ribuan pengikut di media sosial?

Mereka menegaskan bahwa kualitas hubungan seharusnya diukur dari apakah hubungan tersebut membawa kita lebih dekat kepada Tuhan atau tidak. Mereka menyoroti pentingnya mendeteksi hubungan yang tidak sehat dan menentukan batasan dalam pergaulan kita dengan orang lain.

Heinen menjelaskan bahwa konsep "Tiga B" - breaks (istirahat), boundaries (batasan), dan barriers (penghalang) - merupakan langkah penting untuk mengatasi hubungan tidak sehat.

"Hubungan membutuhkan jeda untuk menjaga identitas kita dan benar-benar mencintai orang lain," tambahnya.

Guzman menekankan pentingnya menetapkan batasan untuk melindungi diri dari bahaya dan manipulasi. Dia menegaskan bahwa menetapkan batasan adalah cara untuk menyatakan bahwa kita adalah manusia yang layak dihormati.

Ketika hubungan mulai mengarah kepada yang berbahaya, Guzman menyarankan untuk menetapkan batasan demi melindungi diri kita dari bahaya.

"Kristus tidak pernah memanggil kita untuk membiarkan diri kita secara aktif disalahgunakan oleh orang lain. Itu bukan tentang apa yang disebut cinta pengorbanan," tegasnya.

Dengan demikian, dalam era digital yang penuh dengan distorsi hubungan, penting bagi kita untuk menemukan kesucian dalam persahabatan dengan mengutamakan hubungan yang membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan dengan bijaksana menetapkan batasan untuk melindungi diri kita sendiri. (AD)

Via Berita
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Media Sosial

facebook Like
twitter Follow
youtube Langganan
instagram Follow

Featured Post

Paus Leo XIV Berdoa Bersama Para Suster Klaris: Hidup Kalian adalah Kesaksian Berharga

Katolik terkini- Juli 15, 2025 0
Paus Leo XIV Berdoa Bersama Para Suster Klaris: Hidup Kalian adalah Kesaksian Berharga
Katolik Terkini - Dalam sebuah momen penuh keheningan dan doa, Paus Leo XIV melakukan kunjungan istimewa ke Biara Klaris di Albano, sebuah biara yang didedika…

Most Popular

Paus Leo XIV Ingatkan Dunia: AI Tidak Bisa Gantikan Moral dan Nurani Manusia

Paus Leo XIV Ingatkan Dunia: AI Tidak Bisa Gantikan Moral dan Nurani Manusia

Juli 10, 2025
Sejarah Charitas di Indonesia: Dari Misi Belanda Menuju 100 Tahun Pelayanan

Sejarah Charitas di Indonesia: Dari Misi Belanda Menuju 100 Tahun Pelayanan

Juli 10, 2025
PBNU Minta Usut Tuntas Perusakan Rumah Retret di Cidahu Sukabumi

PBNU Minta Usut Tuntas Perusakan Rumah Retret di Cidahu Sukabumi

Juli 07, 2025
Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025

Editor Post

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025
Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

Modus Baru Perdagangan Manusia Terungkap: Pelaku Menyamar sebagai Misionaris Katolik

April 11, 2025
Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

Kisah Keluarga Masuk Katolik Setelah Anak Alami Cedera Otak

April 11, 2025
PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

PIK2 Resmikan Taman Doa Our Lady of Akita: Hadiah Natal Eksklusif untuk Umat Katolik

Desember 16, 2023

Popular Post

Paus Leo XIV Ingatkan Dunia: AI Tidak Bisa Gantikan Moral dan Nurani Manusia

Paus Leo XIV Ingatkan Dunia: AI Tidak Bisa Gantikan Moral dan Nurani Manusia

Juli 10, 2025
Sejarah Charitas di Indonesia: Dari Misi Belanda Menuju 100 Tahun Pelayanan

Sejarah Charitas di Indonesia: Dari Misi Belanda Menuju 100 Tahun Pelayanan

Juli 10, 2025
PBNU Minta Usut Tuntas Perusakan Rumah Retret di Cidahu Sukabumi

PBNU Minta Usut Tuntas Perusakan Rumah Retret di Cidahu Sukabumi

Juli 07, 2025
Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis

April 12, 2025

Populart Categoris

  • Berita653
  • Cerpen7
  • Doa75
  • Film17
  • Filsafat7
  • Internasional274
  • Jelajah110
  • Lifestyle179
  • Nasional82
  • Pelayanan Sosial89
  • Puisi2
  • Refleksi245
  • Sosok271
  • Teologi64
Katolik Terkini

Tentang Kami

Katolik Terkini adalah platform berita online independen yang memiliki komitmen kuat untuk menyajikan informasi, berita, dan data seputar Gereja Katolik, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Kontak kami: katolikterkini@gmail.com

Follow Us

© KATOLIK TERKINI oleh Katolik Terkini
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Daftar Isi Katolik Terkini